"Perhatikan saya bahwa situasi ideal itu adalah bahwa semua orang bisa lolos bermain," kata Ceferin.
"Tetapi tentu saja aneh berkomunikasi dengan mereka ketika mereka hilang semalaman dan tak kembali lagi sampai kini. Kami cuma mendapatkan sejumlah surat. Saya tak membaca surat itu tetapi bagian hukum saya bilang ada surat berisi ancaman."
"Ketika saya berbicara kepada 244 klub ECA (Asosiasi Klub-klub Eropa) mereka (klub-klub pemberontak itu) bukan yang paling populer di dunia. Mereka menggugat semua orang, mereka mengancam semua orang. Pandangan mereka adalah 'kami memainkan kompetisi elite kami dan kami beri amal kepada semua orang'. Tak ada yang mau amal."