Zidane, yang ketika itu mulai habis kesabaran, naik pitam dalam sebuah konferensi pers jelang pertandingan di Valdebebas. Ketika itu, Zidane mengklaim jika para pemain dan dirinya sudah bekerja keras.
“Mari kita setidaknya berjuang untuk liga sampai akhir karena, sejauh yang saya tahu, Real Madrid adalah sang juara. Anda selalu mengatakan bahwa di akhir musim segala sesuatunya harus berubah," kata Zidane di awal paruh kedua La Liga musim 2020/21.
"Anda memberitakan bahwa akan ada perubahan kepelatihan... jangan mengatakannya di belakang saya, "seru Zidane.
![Penyerang Chelsea Timo Werner melakukan tembakan tetapi gagal mencetak gol ke Real Madrid dalam laga leg kedua babak semifinal Liga Champions di Stamford Bridge, London, Kamis (6/5/2021) dini hari WIB. [Glyn KIRK / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/06/22513-timo-werner-chelsea-vs-real-madrid-leg-2-semifinal-liga-champions-20202021-2.jpg)
Kejeniusan Zidane di Tengah Keterbatasan
Musim 2020/21 memang menjadi musim yang terlampau berat bagi Zidane. Di awal musim, Zidane tidak diberikan pemain baru dengan dalih guncangnya kondisi finansial klub akibat pandemi.
Seiring dengan bergulirnya musim serta kompetisi domestik dan Eropa, badai cedera pemain kerap melanda Real Madrid.
Bahkan Zidane pernah kehilangan enam hingga tujuh pemain kunci sejumlah pertandingan krusial. Akan tetapi, Zidane yang ketika itu kerap mengambil empat pemain muda dari Castilla besutan Raul Gonzalez, berhasil memenangi pertandingan.
Di tengah keterbatasan tersebut, Zidane berhasil membawa Real Madrid finis di posisi dua klasemen akhir La Liga dengan 84 poin. Madrid hanya tertinggal dua poin dari sang juara Atletico, yang di musim panas 2020 berbenah dengan mendatangkan sejumlah pemain hebat, termasuk Luis Suarez dari Barcelona.
Di Liga Champions, Real Madrid berhasil tampil di babak semifinal. Meski mereka akhirnya disingkirkan Chelsea dengan agregat 3-1.
Baca Juga: Kontrak di Liverpool Segera Berakhir, Wijnaldum Akui Kontak dengan Barcelona