Suara.com - Genap sepuluh tahun Sergio Aguero berseragam Manchester City. Kini pemain asal Argentina itu berada di penghujung kariernya di Etihad Stadium karena musim depan ia akan berseragam Barcelona.
Selama berseragam Manchester City, sejumlah prestasi ditorehkan Aguero. Di antaranya adalah pemegang rekor pencetak gol terbanyak untuk City.
Namun, Aguero mengakui kariernya tidak selalu berjalan mulus di Etihad Stadium. Apalagi di musim 2020/21 yang baru saja berakhir, di mana Aguero kerap dihujani kritik menyusul performanya yang menurun akibat bekapan cedera.
Aguero tidak menampik jika kritik itu menyakitkan, akan tetapi ia memaklumi karena itu adalah bagian dari kehidupan seorang pesepak bola.
Baca Juga: Villarreal Lolos, Berikut Daftar Kontestan Liga Champions Musim Depan
"Hari ini banyak orang ikut-ikutan memuji saya setelah melihat rekamannya (ketika Aguero mematahkan rekor Wayne Rooney dengan mencetak gol ke-184 di City)," kata Aguero di Twitch.
"Mereka ikut-ikutan dan berkata, 'betapa bagusnya Sergio, rekor yang luar biasa'," sambung Aguero seperti dikutip Marca.
"Sekarang saya dipuji-puji, tapi beberapa bulan lalu saya dihabisi. Tapi, yah, Anda tidak bisa mengatakan apa-apa, saya lebih suka fokus pada pertandingan dengan tim nasional, bahkan jika semua orang mencari dan menunggu kesalahan saya."
"Jika sesuatu terjadi dengan Argentina, hal pertama yang akan mereka katakan adalah 'Kun sedang streaming'."
Di negara asalnya, Aguero cukup aktif dengan aktivitas online-nya. Meski hal tersebut menuai kritik keras dari fans dan media.
Baca Juga: Scudetto Berujung Prahara: Conte dan Inter Bercerai karena Beda Ambisi
"Saya tidak peduli jika mereka menyukainya, mereka tidak menyukai saya sebelumnya," kata Aguero blak-blakan, ketika ditanya tentang kontroversi tersebut.
"Saya mulai streaming untuk bersenang-senang dengan Anda, tetapi beberapa orang tidak menyukainya dan mulai mengatakan bahwa saya cedera karena saya duduk ... Saya tidak memikirkan sepak bola ... Aliran apa yang harus saya lakukan? lakukan dengan itu?
"Ini seperti berkeliling dengan sepeda motor ... Karena mereka akan mengatakan saya bisa melukai diri saya sendiri."
Sergio Aguero akan meninggalkan The Citizens setelah partai final Liga Champions. Final Liga Champions antara Manchester City vs Chelsea akan digelar 30 Mei, di Estadio do Dragao.
Usai partai puncak kompetisi kasta tertinggi Eropa itu, Aguero akan terbang ke Barcelona dan menyelesaikan kepindahannya ke klub raksasa La Liga itu.
Aguero kabarnya akan berangkat ke markas Barcelona FC pada Senin (31/5/2021) dengan status bebas transfer.
Di Barcelona, Aguero akan membahas rincian kontrak, termasuk bonus dan banyaknya pertandingan yang akan diberikan kepadanya.
Dilansir Diario AS, Aguero berkorban cukup besar untuk besar untuk bisa menghabiskan sisa masa produktifnya sebagai pemain dengan merapat ke Camp Nou.
Kabarnya, pemain berusia 32 tahun itu dikontrak dua musim dengan gaji sebesar 5 juta euro atau sekitar Rp87 miliar per musim.
Gaji yang diterima Aguero itu jauh lebih kecil dari gaji sebelumnya di Manchester City. Di Etihad Stadium, Aguero dibayar 12 juta euro per musim.
Dengan kata lain, Aguero rela gajinya dipangkas sebesar 58,3 persen hanya demi berseragam Barcelona.
Kehadiran Aguero di Barcelona pun kabarnya menjadi bagian dari strategi klub pimpinan Joan Laporta untuk membuat Messi bertahan. Sebagaimana diketahui, kontrak Messi bersama Barcelona akan berakhir pada Juni 2021. Hingga kini belum terdengar kabar ihwal perpanjangan kontrak Messi di Camp Nou.
Aguero merupakan pencetak gol terbanyak dalam sejarah City dengan 258 gol dalam 387 penampilan pada semua kompetisi.
Pemain Argentina berusia 32 tahun itu telah menghabiskan lima tahun kariernya di La Liga untuk Atletico Madrid sebelum pindah ke City pada 2011.
Aguero saat ini menargetkan treble pada musim terakhirnya bersama City. Sebagaimana diketahui, City sudah memenangi dua gelar musim ini; Piala Liga Inggris dan Liga Premier Inggris.
Final Liga Champions kontra Chelsea akan menjadi 'show' terakhir Aguero dalam memenuhi ambisinya di musim terakhir berseragam Manchester Biru.