Conte kemudian melatih di Bari, Atalanta hingga Juventus. Tahun 2011, menjadi awal puncak karier Conte. Selama tiga tahun berturut-turut Juventus memenangkan gelar Serie A hingga musim 2013/2014.
Namun pencapaian Conte di Liga Champions belum memuaskan. Lalu tahun 2014 ia mengundurkan diri dari Juventus dan berpindah ke Chelsea, baru kemudian ke Inter Milan.
Prestasi Antonio Conte
Penghargaan yang diterima Antonio Conte sebagai pemain sepak bola:
- Serie A (5): 1995, 1997, 1998, 2002, 2003
- UEFA Champions League (1): 1996
- UEFA Cup (1): 1993
- UEFA Intertoto Cup (1): 1999
- Piala Interkontinental (1): 1996
- UEFA Super Cup (1): 1996
- Piala Italia (1): 1995
- Supercoppa Italiana (4): 1995, 1997, 2002, 2003
Penghargaan yang diterima Antonio Conte sebagai pelatih:
- Juara Serie B 2008-2009 bersama Bari
- Juara Serie A tiga kali (2012, 2013, 2014) bersama Juventus
- Piala Super Italia 2012 bersama Juventus
- Piala Italia: Runner Up (2011–2012) bersama Juventus
- Juara Liga Inggris (2016–2017) bersama Chelsea
- FA Cup 2017–2018 bersama Chelsea
- Juara Serie A Liga Italia (2020-2021) bersama Inter Milan
![Pelatih Inter Milan, Antonio Conte. [Miguel MEDINA / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/09/16/95862-antonio-conte.jpg)
Antonio Conte pernah dituduh terlibat dalam skandal pengaturan skor saat ia membina klub Siena pada 2011-2012. Conte harus berurusan dengan meja hijau setelah dianggap tidak melaporkan percobaan pengaturan skor yang dilakukan pemain Siena, Filippo Carobbio saat itu.
Kasus bermula ketika pemilik Siena, Massimo Mezzaroma secara tidak langsung mengirim pesan kepada para pemain meminta mereka untuk memastikan agar pertandingan berakhir imbang. Tujuannya agar Mezzaroma memperoleh keuntungan besar dari taruhan yang dia buat.
Antonio Conte Meninggalkan Inter Milan
Berdasarkan berita yang beredar, Inter Milan berniat untuk menjual sejumlah pemain agar mendapatkan dana segar sebesar 80 hingga 100 juta euro. Selain itu, manajemen La Beneamata juga berencana untuk memotong gaji pemain hingga 20 persen. Rencana tersebut lantas membuat Antonio Conte kecewa. Sebab, eks manajer Chelsea itu menginginkan Inter Milan agar membeli pemain baru dan proyek yang jelas untuk menjadi juara lagi.
Baca Juga: Scudetto Berujung Prahara: Conte dan Inter Bercerai karena Beda Ambisi
Situasi ini yang membuat Antonio Conte merasa ambisinya untuk antar Inter ke level yang lebih tinggi tidak lagi sejalan dengan kebijakan klub. Kontrak Antonio Conte di Inter sejatinya masih tersisa hingga Juni 2022, sejak dipercaya pada musim panas 2019. Sayangnya, diskusi dengan presiden klub, Steven Zhang tidak membuahkan hasil. Akibatnya, Antonio Conte memilih pergi meninggalkan Inter Milan, hanya dua musim setelah dia datang.