Suara.com - Pertemuan antara Presiden Barcelona Joan Laporta dengan Ronald Koeman digelar di Camp Nou, Selasa (25/5/2021) waktu setempat. Namun, pertemuan tersebut kabarnya tidak menghasilkan kesepakatan, dan masa depan pelatih asal Belanda itu masih abu-abu.
Dalam waktu dekat, Laporta dan Koeman akan kembali bertemu. Hal itu mengindikasikan jika ada penawaran yang dibuat, dan kedua belah pihak, khususnya Koeman, membutuhkan waktu untuk menganalisis sebelum mengambil keputusan.
Koeman datang ke kantor Laporta sekitar pukul 20:00 CEST. Koeman didampingi oleh kuasa hukumnya, Rob Jansen, dalam pertemuan yang akan menentukan masa depannya di klub tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Koeman tak hanya berhadapan dengan presiden klub Joan Laporta, tapi juga direktur sepak bola Barcelona Mateu Alemany.
Baca Juga: Timnas Indonesia Vs Oman, Shin Tae-yong Genjot Fisik Pemain
Pertemuan tersebut berlangsung kurang dari 30 menit, dan hasilnya belum diketahui. Sepuluh menit setelah Koeman dan agennya meninggalkan Camp Nou, Laporta dan Alemany meninggalkan markas Barcelona tersebut.
Agenda utama pertemuan tersebut adalah menentukan pelatih Barcelona musim depan. Meski demikian, Barcelona kabarnya akan membuat pengumuman usai pertemuan kedua yang akan digelar dalam waktu dekat.
Kehadiran Alemany dalam pertemuan tersebut tidak berarti Koeman dipastikan akan dipecat. Besar kemungkinan kehadiran Alemany adalah untuk membahas kemungkinan penyesuaian gaji pelatih asal Belanda itu mengingat kondisi finansial Barcelona yang memprihatinkan.
Musim 2020/21 berakhir mengecewakan bagi Barcelona setelah target juara La Liga gagal terwujud. Musim ini Barcelona memang berhasil menggondol satu trofi, yaitu Copa del Rey, namun hal itu tidak membuat Joan Laporta puas.
Minim prestasi, berarti minim pemasukan bagi Barcelona. Sebagaimana diketahui, Barcelona saat ini tengah dilanda 'badai' finansial akibat pandemi COVID-19.
Baca Juga: Hits Bola: Thomas Partey Berulah Pasca Laga Terakhir Arsenal di Liga Inggris
Barcelona tercatat sebagai salah satu klub yang mengalami dampak paling besar dari pandemi COVID-19. Dilansir Marca, utang Barcelona mencapai 1,173 milar euro atau setara dengan Rp20,7 triliun.
Dari angka di atas, 750 juta euro atau Rp13,2 triliun harus segera dilunasi dalam jangka pendek.
Barcelona dikabarkan mendapatkan pinjaman dari bank investasi asal Amerika Serikat, Goldman Sachs, sebesar 500 juta euro atau setara dengan Rp8,8 triliun.
Suntikan dana dari Goldman Sachs pun, sebagian, akan dijadikan modal untuk merestrukturasi utang klub. Dengan kata lain, Barcelona FC belum bisa bernapas lega.