Suara.com - Final Liga Champions antara Manchester City vs Chelsea pada 30 Mei telah dipindahkan dari Istanbul ke Porto. UEFA melakukan hal itu agar memungkinkan suporter Inggris melakukan perjalanan di bawah aturan pembatasan COVID-19.
Partai final tersebut awalnya akan digelar di Stadion Olimpiade Ataturk Istanbul, tetapi Turki pekan lalu masuk dalam 'daftar merah' perjalanan Inggris sehingga tidak bisa dihadiri suporter dari negara asal klub itu.
Namun, lokasi pertandingan tersebut telah resmi dipindahkan ke Estadio do Dragao milik FC Porto di Portugal.
UEFA mengatakan kedua klub akan menerima 6.000 tiket yang akan dijual mulai hari ini. Akan tetapi, jumlah penonton yang diizinkan untuk menyaksikan pertandingan tersebut belum dapat dikonfirmasi.
Baca Juga: Man United Sengaja Kalah Agar Liverpool Tak Lolos Liga Champions?
UEFA sebelumnya ingin memindahkan final ke Stadion Wembley London, tetapi batal karena sulitnya mendapatkan pengecualian bagi delegasi yang berkunjung, penyiar dan sponsor ke Inggris.
"Saya pikir kita semua bisa sepakat bahwa kita berharap tidak pernah mengalami tahun seperti yang baru saja kita alami," kata presiden UEFA Aleksander Ceferin dalam sebuah pernyataan yang dikutip Antara dari Reuters, Kamis.
“Fans harus menderita lebih dari dua belas bulan tanpa kemampuan untuk melihat tim mereka secara langsung, dan mencapai final Liga Champions adalah puncak sepak bola klub."
"Menghilangkan kesempatan para pendukung untuk menyaksikan pertandingan secara langsung bukanlah suatu pilihan, dan saya senang kompromi ini telah mencapai kesepakatan," tambahnya.
Portugal masuk dalam "daftar hijau" pemerintah Inggris mulai 17 Mei, yang berarti penggemar Manchester City dan Chelsea dari Inggris bisa datang ke Portugal untuk menyaksikan pertandingan final itu.
Baca Juga: Klasemen Liga Inggris: MU Dihajar Leicester, Liverpool Bisa Gagal ke UCL
Negara tersebut berada dalam fase terakhir pelonggaran lockdown, dan berharap bisa mencabut pembatasan perjalanan mulai 17 Mei nanti.