Suara.com - Chief Operating Officer ( COO) Bhayangkara FC Kombes Pol Sumardji menyebut wacana peniadaan degradasi di Liga 1 2021/2022 akan menimbulkan dampak positif dan negatif.
Sisi positifnya, klub tidak terlalu terbebani dengan bisa menurunkan pemain muda sebanyak-banyaknya.
"Pemain muda dimungkinkan mendapatkan jam bermain yang lebih sehingga permainan mereka semakin meningkat," kata Sumardji, dikutip Antara dari laman resmi klub, Minggu (9/5/2021).
Namun, Sumardji juga memiliki penilaian dari sisi negatifnya jika regulasi tanpa degradasi itu benar-benar direalisasikan musim ini.
"Paling terlihat dari sisi negatif tentu saja kompetisi menjadi kurang berkualitas," tegasnya.
Sebelumnya, PSSI berencana menetapkan gelaran Liga 1 2021 tanpa degradasi yang sudah dibahas di rapat Exco, Senin (3/5) lalu.
Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi memastikan bahwa pihaknya akan membahas soal kemungkinan liga tanpa degradasi dalam kongres tahunan yang digelar pada 29 Mei 2021 di Jakarta.
"Exco PSSI sebatas memutuskan dalam rapat tanggal 3 Mei 2021 untuk memasukkan agenda ini ke dalam kongres. Nantinya kongres sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi yang akan memutuskan karena itu akan terkait dengan jumlah peserta Liga 1 dan Liga 2 di tahun 2022," ujar Yunus.
Pria yang juga anggota Exco PSSI itu menyebut bahwa usulan untuk meniadakan degradasi, tetapi tetap memberlakukan promosi untuk tim Liga 2, diajukan oleh beberapa klub.
Baca Juga: Demi Masuk Skuat Inti Timnas, Adam Alis Siap Main di Posisi Mana pun
Menurut Yunus, setidak-tidaknya ada empat pertimbangan yang menjadi alasan klub mengajukan hal itu, yakni pertama bahwa kompetisi akan berlangsung saat pandemi COVID-19.