Suara.com - Liga 1 2021/2022 berpotensi tanpa degradasi. Wacana tersebut telah dibahas dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 3 Mei lalu.
Melalui Hasani Abdulgani, selaku anggota Exco, gelagat PSSI terlihat setuju dengan wacana yang diklaim merupakan usulan dari klub-klub peserta.
"Jadi dalam rapat Exco terakhir, satu di antaranya membicarakan soal kompetisi musim ini. Saat itu, terjadi diskusi mengenai model kompetisi," kata Hasani Abdulgani saat dihubungi wartawan Kamis (6/5/2021).
"Berdasarkan laporan dari kesekjenan PSSI, banyak klub mengirim surat ke PSSI untuk mempertimbangkan peniadaan degradasi," tambahnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Bertolak ke Dubai Usai Lebaran
Hasani mengatakan wacana itu mendapatkan respons yang beragam. Terjadi pro kontra apakah Liga 1 2021/2022 meniadakan degradasi atau harus tetap memasukannya ke dalam aturan kompetisi.
"Saya pribadi berprinsip, selama tidak melanggar Statuta PSSI dan sifatnya sementara, bukan seterusnya dan hanya di Liga 1 musim ini, saya setuju," beber Hasani.
Hasani menjelaskan bahwa jika pun diterapkan, aturan tanpa degradasi bakal bersifat sementara. Ini hanya dilakukan sebagai respons dari situasi finansial klub-klub peserta yang terganggu akibat pandemi Covid-19.
"Saya pribadi berprinsip, selama tidak melanggar Statuta PSSI dan sifatnya sementara, bukan seterusnya dan hanya di Liga 1 musim ini, saya setuju," turut Hasani.
"Ditambah kompetisi musim ini tanpa penonton. Klub tak dapat pemasukan kecuali subsidi dari operator kompetisi. Setelah pertimbangan-pertimbangan itu, klub-klub ini tidak akan maksimal nantinya karena faktor ekonomi tadi. Bisa-bisa kalau kami paksakan, klub bisa mundur."
Baca Juga: Ini Kata Atta Halilintar saat Jumpa Presiden Sriwijaya FC Hendri Zainuddin
"Jadi dengan segala pertimbangan, kami bilang, ya sudahlah akhirnya teman-teman di Exco PSSI ada yang setuju dan tidak, tapi mayoritas sepakat kalau Liga 1 2021/2022 tidak ada degradasi. Namun, musim depan kembali lagi ke format awal," pungkasnya.