Werner mencetak gol setelah memanfaatkan bola pantulan hasil sepakan keras Kai Havertz yang membentur tiang gawang. Bola liar itu dia sundul hingga merobek gawang Madrid yang kosong tanpa pengawalan.
Tertinggal satu gol membuat Zinedine Zidane menginstruksikan Real Madrid untuk terus bermain menekan. Namun, Chelsea dengan pertahanan tiga bek selalu sukses mematahkan serangan-serangan Los Blancos.
Di babak kedua, Chelsea kembali memulai pertandingan dengan intensitas tinggi. Kai Havertz menciptakan peluang emas lewat sundulan yang sayangnya cuma membentur tiang gawang pada menit ke-47.
Chelsea juga mendapatkan peluang emas pada menit ke-59 yang lagi-lagi dilakukan via Kai Havertz. Lewat skema serangan balik, Jorginho melepaskan umpan trobosan ke arah Werner dan Havertz.
Havertz berhasil mendapat bola dan lolos dari jebakan offside. Dia berhadapan langsung one-on-one dengan Courtois tetapi tendangannya masih bisa dihalau oleh kaki kiper Belgia tersebut.
The Blues benar-benar memanfaatkan keunggulan dengan bermain reaktif dengan skema serangan balik di babak kedua. Mereka kembali mendapatkan peluang emas pada menit ke-65.
Diinisiasi Timo Werner, Chelsea sudah dalam situasi unggul jumlah pemain 3 vs 2 dengan Real Madrid. Werner yang menggiring bola hingga kotak penalti, memberi umpan kepada Kante di sisi kiri, tetapi lagi-lagi Courtois dengan sigap melakukan penyelamatan gemilang.
Saat pertandingan memasuki menit 75 ke atas, Chelsea mulai menerapkan skema bertahan. Thomas Tuchel terlihat jelas cuma ingin mengandalkan serangan balik dalam periode ini, dengan menumpuk banyak pemain di pertahanan sendiri.
Skema itu terbukti jitu. Chelsea berhasil menambah keunggulan menjadi 2-0 lewat gol yang dicetak Mason Mount.
Baca Juga: Kalahkan PSG, Manchester City Pertama Kalinya Lolos ke Final Liga Champions
Berawal dari kesalahan Nacho yang kehilangan bola di pertahanan sendiri, Kante kemudian merebutnya dan memberikan umpan ke Pulisic.