Rasisme Marak, UEFA Gabung Kampanye Boikot Medsos

Rully Fauzi Suara.Com
Sabtu, 01 Mei 2021 | 00:22 WIB
Rasisme Marak, UEFA Gabung Kampanye Boikot Medsos
Logo UEFA. [Fabrice COFFRINI / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - UEFA hari ini mengumumkan bahwa mereka bergabung dengan kampanye boikot media sosial (medsos) yang digalakkan otoritas sepakbola Inggris seperti FA dan Premier League (Liga Inggris) untuk memerangi kekerasan daring, terlebih aksi rasisme yang belakangan kian marak menyasar para pesepakbola di dunia maya.

Dengan demikian, seluruh kanal resmi UEFA di berbagai media sosial melakukan aksi non-aktif, yang sudah dimulai Jumat (30/4/2021) malam pukul 21.00 WIB sampai Selasa (4/5/2021) pukul 05.59 WIB nanti.

Presiden UEFA ,Aleksander Ceferin memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif itu, menyatakan perlu ada aksi nyata untuk menghentikan persebaran kebencian dan kekerasan daring terhadap para pesepakbola dan kalangan lain yang terlibat di kompetisi sepakbola.

"Ada kekerasan baik di dalam lapangan maupun di media sosial, termasuk rasisme. Itu tidak bisa diterima dan harus dihentikan, dengan bantuan publik dan otoritas legislatif serta para raksasa operator media sosial," kata Ceferin seperti dilansir laman resmi UEFA.

Baca Juga: Raul Albiol Sayangkan Villarreal Hanya Menang Tipis atas Arsenal

"Membiarkan budaya kebencian tetap tumbuh subur tanpa sentuhan hukum adalah sesuatu yang berbahaya, sangat berbahaya, bukan hanya terhadap sepakbola, tetapi juga masyarakat pada umumnya," ujarnya menambahkan.

Ceferin juga mengapresiasi inisiatif yang ditempuh otoritas sepakbola Inggris, yang juga diperlihatkan secara solider oleh seluruh pelaku yang terlibat di dalamnya, termasuk klub-klub elite macam Manchester United dan Liverpool yang punya jumlah followers masif di medsos.

"Ini saatnya sepakbola mengambil sikap dan saya terkesan dengan solidaritas yang diperlihatkan para pemain, klub dan segenap pemangku kepentingan," kata Ceferin.

"Saya mengajak segenap pihak baik itu pemain, klub maupun asosiasi negara, untuk mengajukan keluhan resmi setiap kali pemain, pelatih, wasit ataupun ofisial menjadi korban dari pesan-pesan daring yang tidak bisa diterima."

"Kami sudah muak dengan para pengecut yang bersembunyi di balik anonimitas mereka untuk memuntahkan ideologi berbahaya mereka," pungkas sang Presiden UEFA.

Baca Juga: Potret Paul Pogba Buka Puasa di Tengah Laga Manchester United vs AS Roma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI