Suara.com - Direktur olahraga Juventus, Fabio Paratici menyebut timnya tidak pernah tertutup dan selalu bersikap gamblang sepanjang keterlibatan mereka dalam proyek European Super League (ESL) alias Liga Super Eropa, yang kolaps pekan lalu.
Juventus merupakan satu dari tiga tim Italia, bersama AC Milan dan Inter Milan, yang menjadi 12 klub 'founder' kompetisi tengah pekan tandingan Liga Champions milik UEFA tersebut, yang diumumkan pada Senin (19/4/2021) lalu.
Akan tetapi, proyek itu tampak berakhir prematur setelah sebagian besar klub pendiri mengundurkan diri, lantaran derasnya kritik dari berbagai pihak dan terutama suporter mereka sendiri.
Presiden Juventus, Andrea Agnelli bahkan harus mengaku rencana itu sulit dilanjutkan dengan banyaknya tim-tim yang menarik diri, termasuk enam klub elite asal Inggris.
Baca Juga: Klasemen Liga Italia: Bantai Bologna, Atalanta Gusur Milan dari Peringkat 2
Buntut polemik itu, 11 klub Liga Italia sepakat meminta tim-tim 'kompatriot' mereka yang terlibat dalam Liga Super Eropa untuk menerima konsekuensi dengan tuduhan mereka "bertindak secara sembunyi-sembunyi" dengan "daya rusak serius dan nyata" terhadap sepakbola Italia.
"Kami bersikap dengan penuh kegamblangan dan sangat tenang tentang semua yang terjadi. Kami di Juventus selalu buka-bukaan," kilah Paratici kepada Sky Italia, Senin (26/4/2021).
"Saya bertemu presiden (Agnelli) setiap hari. Ia sangat tenang, ia merencanakan masa depan dan secara personal saya tahu beliau sangat peduli akan kebaikan sepakbola Italia, sepakbola Eropa dan tentunya Juventus," celotehnya.
Di sisi lain, Paratici malah mengkritik respons yang diperlihatkan publik soal proyek ESL ini.
"Reaksi kekerasan yang bermunculan setelah pengumuman Liga Super Eropa mengalihkan perhatian dari penyebab dan alasan proyek ini dibentuk," keluh Paratici.
Baca Juga: Manchester City Samai Rekor Liverpool, Berikut Daftar Juara Piala Liga
"Banyak hal tidak benar dikatakan, sebab tak satu pun dari klub-klub ini akan mengabaikan liga domestik mereka. Dan formula kompetisi tidaklah tertutup!" pungkasnya.
Sejauh ini dari tim-tim pendiri hanya Juventus, Real Madrid dan Barcelona yang ngotot melanjutkan proyek Liga Super Eropa.