Suara.com - Penyelenggaraan Piala Menpora 2021 yang berlangsung cukup kondusif dan tanpa gangguan hingga laga final, mendapat pukulan telak di menit-menit akhir.
Selepas final leg kedua antara Persija dan Persib berakhir, para suporter kedua kesebelasan melakukan aksi tak terpuji yang tidak mengindahkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Jakmania melakukan konvoi di jalan-jalan Ibu Kota untuk merayakan gelar juara Persija Jakarta, sementara suporter Persib, Bobotoh, melakukan aksi pengerusakan untuk melampiaskan rasa kecewa.
Kedua aksi itu memiliki satu benang merah. Baik oknum Jakmania dan oknum Bobotoh sama-sama tindak mengindahkan prokes ketat yang sedari awal dijaga penyelenggara dengan begitu susah payah.
Amali pun berharap pihak kepolisian bisa segera mengusut tuntas insiden yang secara tak langsung mencoreng upaya stakeholders terkait untuk bisa menggulirkan kompetisi olahraga di tengah pandemi.
"Ya, karena ini ranahnya kepolisian maka saya minta tolong kepada kepolisian untuk melihat ini saiapa yang mulai? Ini jadi pelajaran, kalau ada yang melanggar hukum, tentu itu ranah kepolisian," beber Amali dalam konferensi pers virtual, Senin (26/4/2021).
Kendati menyesali kejadian tersebut, Zainudin Amali mengklaim insiden itu sejatinya tak berkaitan langsung dengan Piala Menpora 2021 karena terjadi setelah penutupan dan di kota lain.
Final Piala Menpora 2021 berlangsung di Stadion Manahan, Solo. Sementara dua insiden yang menimbulkan kerumunan itu terjadi di Jakarta dan Bandung.
"Tentu kita harus pisahkan perjalanan panjang dari turnamen pramusim ini sampai dengan penutupan sudah berlangsung sukses. Artinya kami bisa jaga area itu," beber Amali.
Baca Juga: Keluarga Kiper Persib Jadi Korban Vandalisme Oknum Bobotoh
"Insiden ini terjadi setelah penutupan, dan terjadinya di luar tempat pelaksanaan final itu, di Jakarta dan Bandung."