Batalnya Liga Super Eropa Belum Bikin Jurgen Klopp Lega, Kenapa?

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 24 April 2021 | 04:56 WIB
Batalnya Liga Super Eropa Belum Bikin Jurgen Klopp Lega, Kenapa?
Gestur manajer Liverpool, Jurgen Klopp pada laga Liga Inggris 2020/2021 kontra Fulham di Stadion Anfield, Minggu (7/3/2021) malam WIB. [Clive Brunskill / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajer Liverpool, Jurgen Klopp mengaku senang setelah proyek Liga Super Eropa tampaknya batal digelar menyusul mundurnya mayoritas tim penggagas.

Namun, kondisi itu tak membuat juru taktik asal Jerman itu merasa lega. Dia terusik dengan format baru Liga Champions yang akan diterapkan mulai musim 2024/2025.

Hanya selang sehari setelah 12 tim Eropa mengumumkan proyek Liga Super, pada Senin (19/4) UEFA meratifikasi kesepakatan penerapan format baru Liga Champions yang lebih kesohor dengan nama Swiss Model.

Perubahan paling mendasar adalah penambahan empat tim peserta dan penerapan liga tunggal, yang akan membuat tim-tim peserta Liga Champions pada 2024/25 bakal memainkan 10 pertandingan di fase grup ketimbang enam yang saat ini berlaku.

Baca Juga: Gundogan: Format Baru Liga Champions Tak Kalah Jahat dari Liga Super Eropa

"Jadi, ya, Liga Super Eropa tidak dibahas berlanjut, bagus, sangat bagus. Tapi format baru Liga Champions tidak membuat Anda berpikir 'Wah, hebat, apakah itu? Mari kita lakukan.'," kata Klopp dilansir Antara dari laman resmi Liverpool, Sabtu (24/4/2021).

"Mereka memperlihatkannya kepada saya, segalanya dan saya bilang 'Saya tidak menyukainya' sebab nanti ada 10 pertandingan dan bukan enam (di fase grup), saya tidak tahu di mana ada ruang untuk menempatkan jadwal.

"Mungkin UEFA akan meminta salah satu kompetisi piala di Inggris dibatalkan, atau membuat Liga Premier dikurangi jumlah timnya jadi 18 atau semacamnya," ujarnya menambahkan.

Kritik utama Klopp terhadap format baru Liga Champions adalah tidak adanya komunikasi dari UEFA kepada para pelaku sepak bola seperti pemain dan pelatih atau lebih jauh lagi para suporter, yang merupakan orang terpenting dalam jagad sepak bola.

Derasnya kritik yang datang dari kalangan pelatih baik di level klub maupun tim nasional juga menurut Klopp memperlihatkan ada sesuatu yang salah dengan format baru Liga Champions.

Baca Juga: Presiden Barcelona: European Super League Mutlak Dibutuhkan

"Tapi, sekali lagi, UEFA tidak bertanya kepada kami, sama halnya dengan para pendiri Liga Super Eropa, tak satu pun yang bertanya kepada kami," kata Klopp.

"Semuanya selalu sama, 'Mainkan lebih banyak pertandingan.' Kami sudah berkali-kali mengatakan itu tidak mungkin. Dengan struktur yang ada sekarang, itu tidak mungkin. Anda tidak bisa main di liga berisi 20 tim, dua kompetisi piala, dan main 10 pertandingan internasional sebelum Natal.

"Hal-hal itu tidak mungkin. Tetapi, seperti saya bilang, kami tidak pernah diajak berunding, kami hanya diminta bekerja," pungkas Klopp.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI