Suara.com - Presiden Barcelona Joan Laporta akhirnya buka suara untuk pertama kalinya sejak European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa diumumkan pada Senin (19/4/2021), sebelum hampir seluruh klub pendiri mundur karena mendapatkan kecaman dari para suporter dan pemain.
Joan Laporta mengatakan liga tersebut, yang dibuat untuk menyaingi Liga Champions milik UEFA, sangat diperlukan.
"(Liga Super) mutlak dibutuhkan. Kami adalah pendukung liga nasional dan kami akan berbicara dengan UEFA," katanya melalui TV3, yang dikutip Marca pada Kamis (22/4/2021).
"Kami harus mengambil langkah dengan hati-hati. Itu (ESL) diperlukan, tetapi keputusan terakhir ada di tangan para anggota (socio)," ujar Laporta.
Baca Juga: Paksa Persib Berlutut di Leg 1, Persija Calon Juara Piala Menpora 2021
"Klub-klub besar berkontribusi banyak dan kami harus berpartisipasi dalam distribusi ekonomi," tambahnya.
Berbicara tentang Liga Super Eropa, Laporta merasa harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tertentu dalam sepak bola.
“Ini harus menjadi kompetisi yang menarik, berdasarkan prestasi olahraga,” ungkap Laporta.
"Kami terbuka untuk berdialog dengan UEFA. Saya pikir akan ada kesepahaman," pungkasnya seperti dimuat Antara.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 12 klub besar Eropa mengumumkan pembentukan Liga Super Eropa. 12 klub tersebut adalah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Tottenham Hotspur, AC Milan, Atletico Madrid, Barcelona, Inter Milan, Juventus dan Real Madrid.
Baca Juga: Tak Punya Dasar Hukum, UEFA Nekat Tendang Real Madrid dari Liga Champions
Namun, menyusul reaksi keras dari berbagai pihak dan kalangan, delapan klub memutuskan mundur dari Liga Super Eropa. Yaitu Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Tottenham Hotspur, Atletico Madrid dan Inter Milan.
Dengan demikian, saat ini tercatat empat klub yang bertahan. Yaitu dua raksasa Italia Juventus dan AC Milan serta dua klub besar Eropa asal Spanyol, Barcelona dan Real Madrid.