Kritik Format ESL, Guardiola: Tak Ada Perjuangan Namanya Bukan Olahraga

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 21 April 2021 | 00:07 WIB
Kritik Format ESL, Guardiola: Tak Ada Perjuangan Namanya Bukan Olahraga
Manajer Manchester City, Pep Guardiola. [RUI VIEIRA / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajer Manchester City Josep Guardiola mengatakan format European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa, kompetisi tengah pekan tandingan Liga Champions yang pembentukannya diumumkan Minggu (18/4/2021), tidak sesuai dengan prinsip yang berlaku di dunia olahraga.

Berdasar format yang tercantum di laman resmi Liga Super Eropa, 15 klub pendiri --saat ini baru 12 yang diumumkan-- setiap musimnya akan bermain dengan lima klub terpilih lainnya.

Ke-15 klub itu akan selalu tampil tiap musim, sedangkan lima klub lainnya dipilih via kualifikasi yang format rincinya belum dijabarkan.

Para pemain Manchester City bersama manajer Pep Guardiola merayakan keberhasilan mereka lolos ke semifinal Liga Champions setelah mengalahkan Borussia Dortmund di leg kedua perempat final Liga Champions di Dortmund. WOLFGANG RATTAY / AFP / POOL
Para pemain Manchester City bersama manajer Pep Guardiola merayakan keberhasilan mereka lolos ke semifinal Liga Champions setelah mengalahkan Borussia Dortmund di leg kedua perempat final Liga Champions di Dortmund. WOLFGANG RATTAY / AFP / POOL

Klub besutan Guardiola, Manchester City, merupakan satu dari 12 klub yang sudah menyatakan diri sebagai pendiri Liga Super Eropa, tetapi hal itu tidak menghentikan juru taktik asal Spanyol itu mengkritik wacana kompetisi tersebut.

Baca Juga: Presiden FIFA: Kami Menentang Pembentukan European Super League

"Jika Anda bertanya mengapa tim-tim ini yang dipilih saya tidak punya jawaban," kata Guardiola dalam jumpa pers menjelang lanjutan Liga Inggris melawan Aston Villa sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (20/4/2021).

"Olahraga bukanlah olahraga apabila tidak ada hubungan antara perjuangan dan kesuksesan, serta kerja keras dan hadiah. Itu bukan olahraga. Ketika kesuksesan sudah terjamin, itu bukan olahraga. Bukan olahraga ketika kekalahan tidak berarti apapun," ujarnya menambahkan.

Guardiola tercatat sebagai manajer klub penggagas ESL yang melontarkan kritik terhadap kompetisi tersebut setelah manajer Liverpool, Jurgen Klopp.

Guardiola mengaku ia baru diberi tahu perihal Liga Super Eropa hanya beberapa jam sebelum rilis serentak 12 klub pendiri muncul di laman resmi masing-masing.

Ia berharap pemegang kekuasaan yang lebih tinggi di masing-masing klub bisa menjelaskan lebih jauh perihal Liga Super Eropa.

Baca Juga: 14 klub Liga Premier Siap Tempuh Segala Cara Gagalkan Liga Super Eropa

Sejauh ini baru Presiden Real Madrid yang sekaligus Ketua Umum Liga Super Eropa, Florentino Perez, yang angkat bicara di muka umum perihal kompetisi tersebut.

"Ketika saya mendapat informasi lebih jauh saya akan memberikan pendapat saya. Apa yang saya bicarakan hari ini hanya sebatas pengetahuan saya, tetapi nyatanya saya tidak tahu lebih banyak dibanding yang lain," pungkas Guardiola seperti dimuat Antara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI