Suara.com - Manajer Leeds United yang pemain-pemainnya menggelar protes anti Liga Super Eropa saat bertanding melawan Liverpool, Marcelo Bielsa, mengaku tidak kaget mendengar dibentuknya European Super League atau Liga Super Eropa.
"Tak mengejutkan saya. Tim-tim paling kuat mendapatkan kekuasaannya dari kompetisi melawan tim-tim lain," kata dia sebelum laga melawan Liverpool itu seperti dikutip laman ESPN.
"Sekarang sepertinya mereka tak lagi membutuhkan kami demi mendapatkan uang lebih dan metode yang mereka pakai membuang metode yang tidak lagi memenuhi tuntutan mereka."
"Hal ini tidak terjadi sehari dua hari. Banyak regulasi dan aturan yang membatasi kesenjangan telah dibuat menjadi lebih lentur dan situasi ini menjadi tak terelakkan," sambung Bielsa.
Baca Juga: Antonio Cassano: Juventus dan Duo Milan Harus Ditendang dari Serie A!
Dia meneruskan, "ada dua sisi dari hal ini. Tim-tim paling berkuasa adalah seperti adanya mereka karena apa yang mereka hasilkan dan perhatian yang mereka picu. Tetapi tim-tim lainnya sangat diperlukan."
"Inti dari kompetisi adalah membantu yang lemah untuk berkembang, bukan makin menguatkan yang sudah kuat. Logika yang berlaku di dunia, dan sepak bola tidak keluar dari hal itu, bahwa yang kaya makin kaya dengan mengorbankan yang lemah menjadi semakin miskin."
Leeds menahan seri 1-1 Liverpool berkat gol Diego Llorent pada menit ke-87 yang memupus peluang Liverpool membawa pulang tiga poin.
Hanya membawa pulang satu poin dari Elland Road, Selasa (20/4/2021), Liverpool yang di laga itu unggul lebih dulu lewat gol Sadio Mane pada menit ke-31, gagal menyalip Chelsea dan West Ham United.
Sebelum laga itu para pemain Leeds mengenakan t-shirt Liga Champions bertuliskan pesan "earn it" (rasakan) yang juga mereka pakai saat pemanasan di lapangan Elland Road. Kaus itu juga bertuliskan "Football is for the fans" (sepak bola itu untuk penggemar) di bagian belakangnya. (Antara)
Baca Juga: Pemain Atalanta Kecam Arsenal dan Tottenham Ada di ESL: Tak Punya Prestasi!