Suara.com - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin menuduh 12 klub yang berada di balik European Super League (ESL) alias Liga Super Eropa telah 'meludahi wajah para pecinta sepakbola', dan ia mengecam para 'ular' yang berada di balik proposal itu.
Tidak itu saja, Ceferin yang berbicara dalam konferensi media Zoom di Swiss, juga menyebut kompetisi pesaing Liga Champions itu 'memalukan dan mementingkan diri sendiri'.
Ceferin, yang sedang mengawasi pemodelan kembali Liga Champions dari 32 tim menjadi 36 tim mulai musim 2024/2025, untuk pertama kali berbicara kepada publik sejak ESL mengungkapkan cetak biru untuk kompetisi baru itu, Senin (19/4/2021).
Prakarsa itu dikecam oleh para penggemar, organisasi-organisasi sepakbola dan pemimpin nasional, di mana UEFA dan FIFA menolak tegas upaya klub-klub besar menggelar liganya sendiri.
Baca Juga: Ngotot Gulirkan ESL, Florentino Perez: Fase Grup Liga Champions Boring!
Ceferin pun mengecam bos Juventus, Andrea Agnelli dan wakil kepala eksekutif Manchester United, Ed Woodward yang mendirikan ESL serta mundur dari posisinya dalam Asosiasi Klub Eropa (ECA) dan juga Komite Eksekutif (ExCo) UEFA.
"Saya tak bisa menekankan lebih tegas lagi saat ini bahwa UEFA dan dunia sepakbola bersatu padu menolak proyek tercela dan mementingkan diri sendiri ini! Ya, proyek dari segelintir klub di Eropa yang didorong semata oleh kerakusan," kata Ceferin seperti dilansir Tribal Football, Selasa (20/4/2021).
"Gagasan ini meludahi wajah semua pecinta sepakbola dan juga masyarakat kita. Kita tak boleh membiarkan mereka merampas sepakbola dari kita. Saya sudah menyaksikan banyak hal dalam hidup saya. Saya dulu pengacara kriminal selama 24 tahun. Saya sudah menyaksikan banyak orang, namun saya tak pernah menyaksikan orang seperti itu," ketusnya.
"Jika saya mulai dari Ed Woodward, tetapi dia menelepon saya Kamis pekan lalu, menyatakan bahwa dia puas terhadap reformasi (Liga Champions) dan dia mendukung penuh reformasi. Rupanya dia sudah menandatangani reformasi yang lain."
"(Agnelli) mungkin yang paling mengecewakan. Saya tak ingin terlalu pribadi, tapi saya tak pernah melihat orang yang begitu banyak berbohong sesering yang dia lakukan. Saya berbicara dengan dia Sabtu kemarin, dan dia bilang ini semua cuma kabar burung, tak ada apa-apa. Kemudian dia mematikan telepon. Kerakusan begitu kuat sampai-sampai menguapkan nilai-nilai kemanusiaan."
Baca Juga: Sikap Tegas FC Porto, Tolak Gabung European Super League
"Sisi positifnya, akhirnya kita tahu, orang-orang ini adalah ular di tengah-tengah kita (UEFA). Inilah para ular itu," kata Ceferin.
Ceferin memastikan bahwa pemain mana pun yang bermain dalam ESL akan dilarang mengikuti turnamen-turnamen internasional, termasuk Piala Dunia 2022 Qatar nanti.
"Pemain-pemain yang akan bermain dalam tim-tim yang mungkin bermain dalam liga tertutup itu akan dilarang bermain pada Piala Dunia dan Piala Eropa (pada musim panas 2021) ini," tegas Ceferin.
"Mereka tak bisa mewakili timnas mana pun dalam pertandingan apa pun."
"European Super League hanya demi uang, uang untuk segelintir orang. Saya tak ingin menyebut mereka orang-orang kotor, tetapi UEFA tengah memajukan sepakbola dan mendanai yang harus didanai. Yakni sepakbola kita, budaya bertahan kita, namun segelintir orang tak memahami ini."
"Kami melihat FA Inggris, Federasi Sepakbola Spanyol, Federasi Sepakbola Italia, Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Italia dan FIFA, menentang keras rencana hina ini yang sepenuhnya harus dilawan sepakbola. Kami semua bersatu melawan omong kosong proyek ini," tandas sang Presiden UEFA.