Suara.com - Penyerang Leeds United, Patrick Bamford mengaku tidak mendukung European Super League (ESL) alias Liga Super Eropa, yang pembentukannya disambut gelombang kemarahan para penggemar sepak bola serta otoritas berwenang seperti FA dan UEFA, tetapi menyayangkan respon serupa tidak terlihat ketika olahraga itu dijangkiti rasisme.
Bamford dan rekan-rekannya memperlihatkan langsung penolakan mereka terhadap European Super League saat menghadapi salah satu tim pendiri kompetisi tengah pekan tandingan Liga Champions tersebut, yaitu Liverpool.
Bamford dkk mengenakan kaus bersematkan logo Liga Champions dengan pesan bertuliskan "UEFA CHAMPIONS LEAGUE: EARN IT. FOOTBALL IS FOR THE FANS" saat pemanasan jelang lanjutan Liga Inggris 2020/2021 yang berakhir imbang 1-1 di Elland Road, Selasa dini hari WIB tadi.
"Saya pikir, secara pribadi dari apa yang saya lihat di Twitter dan banyak pemberitaan, tak satu pun penggemar sepak bola menyuarakan kebahagiaan soal keputusan ini," kata Bamford selepas laga kepada Sky Sports.
Baca Juga: Sikap Tegas FC Porto, Tolak Gabung European Super League
"Dan saya pikir, sepak bola pada akhirnya tentang penggemarnya, tanpa suporter semua klub tidak ada artinya. Maka penting bagi kami untuk memperlihatkan pendirian bahwa sepak bola adalah untuk penggemarnya dan kami ingin itu tetap terjaga," ujarnya menambahkan.
Kendati menyuarakan penolakan terhadap Liga Super Eropa dan dukungan terhadap reaksi para suporter atas kompetisi tersebut, Bamford sedikit menyayangkan level respon yang sama tidak terjadi atas masalah lain dalam sepak bola seperti rasisme.
"Sungguh luar biasa, apa yang mereka katakan, saya tidak bisa memahaminya," katanya.
"Begitu luar biasa besaran kemarahan yang terjadi di sekitar olahraga ini ketika kantung seseorang terancam, sayangnya itu tidak berlaku sama untuk banyak masalah di sekitar olahraga ini, seperti rasisme," pungkas Bamford.
[Antara]
Baca Juga: Klasemen Liga Inggris: Ditahan Leeds, Liverpool Gagal ke Empat Besar