Bayern Munich Menolak Ikut, Florentino Perez: Liga Super Eropa Tetap Lanjut

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 20 April 2021 | 08:24 WIB
Bayern Munich Menolak Ikut, Florentino Perez: Liga Super Eropa Tetap Lanjut
Presiden Real Madrid Florentino Perez saat berfoto di acara seremoni Ballon d'Or 2018 di Grand Palais, Paris. Anne-Christine POUJOULAT / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden pertama European Super League (ESL) Florentino Perez memastikan kompetisi baru yang mengundang kontroversi itu akan tetap berlanjut meski Bayern Munich menolak ikut.

Saat ini, terdapat 12 dari 15 klub penggagas atau pendiri yang mengumumkan peluncuran ESL atau Liga Super Eropa itu. Tiga lainnya digadang-gadang adalah Bayern Munich, Paris Saint-Germain (PSG) dan Borussia Dortmund.

Namun belakangan, ketiga klub itu menolak ajakan Florentino Perez dan kawan-kawannya lantaran ESL diketahui tak mendapat restu dari UEFA.

Dalam sebuah wawancara dengan El Chiringuito, sebagaimana dikutip ESPN, Selasa (20/4/2021), Perez mengatakan bahwa PSG belum diundang ke dalam ESL.

Namun terkait Bayern Munich, lelaki yang juga merupakan Presiden Real Madrid itu tidak mau ambil pusing dan menyebut ESL tetap lanjut meski tanpa kehadiran raksasa Bundesliga Jerman itu.

"Kami belum mengundang PSG, sampai saat ini. Bahkan kami belum berbicara dengan klub-klub Jerman," kata Perez.

"Saat ini kami masih 12 klub, kami ingin menambahkan lagi menjadi 15 klub [pendiri]. Jika PSG dan Bayern Munchen menolak, kompetisi Super League tidak akan dibatalkan. Ini omong kosong [pembatalan]," tambahnya.

Dalam sudut pandang Perez, industri sepakbola telah mengalami kejenuhan dan penurunan, terutama setelah terdampak pandemi Covid-19.

Model kompetisi seperti Liga Champions dianggapnya sudah tidak lagi menarik, karena game-game besar diklaim Perez baru muncul saat memasuki babak perempat final.

Baca Juga: Prediksi Leeds vs Liverpool di Liga Inggris dan 4 Berita Bola Terkini

Melalui Liga Super Eropa, dia mengklaim bisa menyelamatkan industri sepakbola. Keuntungan yang didapat klub-klub peserta juga akan lebih besar dari Liga Champions.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI