Suara.com - Manajer Liverpool, Jurgen Klopp berharap para pendukung tidak mengarhkan kemarahan mereka terkait European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa kepada para pemain.
Menurut Jurgen Klopp, dirinya, staf pelatih, dan para pemain, tidak terlibat dalam keputusan menggelar kompetisi tandingan yang menuai kecaman besar itu.
Klopp mengaku menolak digelarnya ESL pada 2019, dan kini, dia kembali menegaskan bahwa sikapnya tidak akan berubah.
"Tidak berubah, perasaan saya tidak berubah, pendapat saya tidak berubah. Tentu saja saya baru mendengar soal ini kemarin dan saya disibukkan dengan persiapan laga sulit melawan Leeds," kata Klopp dikutip Antara dari Sky Sports, Selasa (20/4/2021).
Baca Juga: European Super League Dibentuk, Nilai Saham MU dan Juventus Melonjak
"Tak banyak informasi yang saya tahu soal ini, kecuali dari apa yang saya baca di surat kabar dan media," katanya.
Liverpool secara resmi sudah mengumumkan keikutsertaan mereka dalam inisiatif Liga Super Eropa bersama lima tim Inggris lainnya serta enam klub-klub besar Eropa lain seperti Real Madrid, yang presidennya Florentino Perez didapuk sebagai Ketua Umum Liga Super Eropa.
"Ini pukulan berat. Wajar banyak orang marah. Tapi saya tidak bisa mengatakan apapun lebih dari ini, kami tidak terlibat dalam prosesnya, saya tidak, pemain tidak, dan sekarang ini pernyataan sudah keluar kita lihat bagaimana keadaan akan berkembang," ujar Klopp panjang lebar.
"Para pemain tidak melakukan kesalahan apapun kecuali berusaha memenangi pertandingan sepakbola. Saya ingin semua orang tahu itu," katanya melengkapi.
Klopp sendiri mengingatkan bahwa bermunculannya kompetisi baru bukan kasus kemarin sore di sepak bola, seperti perluasan Piala Dunia Klub oleh FIFA, Liga Konferensi oleh UEFA serta rencana format baru Liga Champions yang diharapkan jadi jawab UEFA atas wacana Liga Super Eropa.
Baca Juga: Polemik European Super League, Kompetisi Elite dengan Segala Kontroversinya
"FIFA ingin Piala Dunia Klub, kapan pun itu. Pada dasarnya itu soal uang, tidak ada yang lain. Itu terjadi, bukan hanya liga tandingan semata," pungkasnya.