Suara.com - Tottenham Hotspur memutuskan untuk memecat manajer Jose Mourinho. Manajemen Tottenham memutuskan untuk mendepak pelatih asal Portugal itu setelah tim berjuluk The Lilywhites gagal meraih hasil yang memuaskan dalam beberapa pekan terakhir.
Pengumuman tersebut cukup mengejutkan mengingat Tottenham akan menghadapi Manchester City di final Piala Liga pada akhir pekan ini.
Kabar tentang Tottenham yang masuk dalam daftar klub pendiri European Super League mendapat reaksi keras dari berbagai pihak, ditambah dengan keputusan manajemen klub yang menendang manajer berjuluk The Experienced One itu.
Tottenham saat ini berada di urutan ke-7 dalam klasemen Liga Premier dan berjarak lima poin West Ham United yang ada di posisi ke-4.
Baca Juga: Gabung European Super League, MU dan Arsenal Tinggalkan ECA
The Lilywhites tersingkir dari Liga Europa dan berjuang untuk hasil di Liga Premier, tekanan besar memang dihadapi Jose Mourinho.
Dalam pernyataan resminya, Tottenham berterima kasih kepada Jose Mourinho dan staf pelatihnya atas kontribusinya kepada klub.
"Jose dan staf pelatihnya telah bersama kami melalui beberapa masa paling menantang sebagai Klub. Jose adalah seorang profesional sejati yang menunjukkan ketahanan luar biasa selama pandemi," kata pejabat klub Daniel Levy.
"Pada tingkat pribadi saya menikmati bekerja dengannya dan menyesal bahwa banyak hal tidak berjalan seperti yang kami berdua bayangkan. Dia akan selalu diterima di sini dan kami harus berterima kasih padanya dan staf pelatihnya atas kontribusi mereka."
Salah satu manajer paling sukses dalam pertandingan tersebut, Jose Mourinho bertekad untuk mengakhiri paceklik trofi di Tottenham Hotspur. Dengan final tinggal seminggu lagi, pemecatan bisa berdampak pada persiapan untuk para pemain Tottenham.
Baca Juga: European Super League Dibentuk, Nilai Saham MU dan Juventus Melonjak
Tottenham menikmati periode kesuksesan yang luar biasa di bawah mantan manajer Mauricio Pochettino. Di bawah arahannya, klub London Utara mencapai final Liga Champions UEFA pertama kalinya, di mana mereka dikalahkan oleh Liverpool pada tahun 2019.
Pada musim 2019/20, hasil tidak sesuai dengan keinginan Tottenham dan Jose Mourinho dipekerjakan dengan mandat yang jelas untuk memenangkan trofi dan membuat Tottenham kembali menjadi pesaing di papan atas klasemen Liga Premier.
Klub Liga Premier itu mengalami momen-momen indah di bawah Mourinho dan bahkan memimpin klasemen liga pada bulan Desember. Namun, serangkaian hasil buruk pada tahun 2021 telah membuat Mourinho menjadi korban terbaru di dunia manajer sepak bola yang sangat kompetitif.
Pemecatan eks pelatih Inter Milan, Real Madrid, Chelsea dan Manchester United membuat Twitter banjir cuitan.
Sebagian besar dari komentar yang ada berisikan kritik keras terhadap pelatih asal Portugal itu.
"Jose Mourinho dipecat. Manajer European Super League pertama yang jadi pengangguran," cuit legenda Timnas Inggris Gary Lineker.
"Kontrak senilai 15 juta poundsterling per musim. Kira-kira, dibutuhkan 34 juta pound untuk memecat Mourinho. 34 juta pound untuk menghancurkan Tottenham! Pekerjaan luar biasa dari legenda Chelsea," bunyi sindiran pedas dari aku @nomifooty yang disertai emoticon tepuk tangan.
"Melihat sejarah...Spurs baru satu kali memenangi trofi dalam 29 tahun... mereka akan tampil di final dalam 6 hari mendatang dan memecat manajer mereka. Paling tidak tunggu hingga akhir musim," komentar Darren Timms yang menilai manajemen Spurs terlalu berani berspekulasi dengan memecat Mourinho.