Suara.com - Pelatih kepala FC Porto, Sergio Conceicao menegaskan timnya masih tetap percaya diri menyongsong laga leg kedua perempatfinal Liga Champions 2020/2021 kontra Chelsea, kendati memasuki pertandingan dengan tertinggal 0-2 dalam agregat sementara.
Dua gol tandang Chelsea itu jelas menempatkan Porto dalam posisi di ujung tanduk, mengingat mereka bertindak sebagai tim tamu untuk leg kedua yang kembali 'diungsikan' ke Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Rabu (14/3/2021) dini hari WIB nanti imbas pandemi COVID-19.
"Kami percaya diri. Kami sadar menghadapi tugas yang berat, tetapi kami di sini untuk menyodorkan jawaban yang patut," kata Conceicao sebagaimana dilansir laman resmi UEFA, Selasa.
Di leg pertama pekan lalu, Porto sebetulnya tampil lebih agresif kendati hanya memiliki kurang dari 40 persen penguasaan bola.
Baca Juga: Sudah Kembali Latihan, Lewandowski Tetap Absen di Leg Kedua PSG vs Bayern
Anak-anak asuh Conceicao melepaskan 12 percobaan tembakan sepanjang laga, dua kali lipat dari yang dilakukan Chelsea, tapi gawang mereka dua kali kebobolan tanpa sekali pun mampu membalas.
Kendati dalam keadaan terdesak, Conceicao menegaskan timnya tidak akan main menyerang habis-habisan sejak kick-off, sebab langkah semacam itu kerap berisiko menjadi bumerang.
"Di pertandingan semacam ini, mati-matian sejak awal bisa membahayakan. Kami harus tampil kompak dan padu sebagai sebuah tim," tutur Conceicao.
"Kami harus mencetak gol sembari mencegah gawang sendiri kebobolan. Kami main bagus di leg pertama, tetapi tidak cukup bagus, sebab jika cukup kami seharusnya menang. Kami akan berusaha meningkatkan penampilan padu yang sudah diperlihatkan itu," pungkas mantan winger Timnas Portugal itu.
Porto sekurang-kurangnya harus menang 3-1 jika ingin membalikkan agregat dan mengunci tiket semifinal berbekal produktivitas gol tandang.
Baca Juga: Kai Havetz Dikritik Terlalu Kalem, Thomas Tuchel Beri Pembelaan
Namun itu bukanlah sesuatu yang mudah, sebab Chelsea mampu menjaga catatan nirbobol dalam tiga pertandingan terakhirnya di Liga Champions sejak ditangani Thomas Tuchel.