Suara.com - Klub Liga Malaysia, Sabag FC, diterpa rumor tak sedap terkait penunggakan gaji pemain selama tiga bulan. Terkini, Sabah FC sudah menyatakan pernyataan resmi soal kabar tersebut.
Sebelumnya Sabah FC dikabarkan mogok latihan karena belum digaji tiga bulan. Isu tersebut disampaikan oleh akun suporter Sabah FC di Twitter, @SabahRhinos.
Saddil Ramdani cs pun datang ke tempat latihan pukul 16.00 WIB, duduk di lapangan, lalu pulang 40 menit kemudian. Bahkan, lebih mengejutkan lagi, Kurniawan Dwi Yulianto bersama staf pelatih lainnya dilaporkan belum mendapatkan gaji selama empat bulan.
Menanggapi kabar tersebut, Sabah FC pun meresponnya melalui rilisan resmi di akun media sosial Instagramnya pada Jumat (9/4/2021).
Baca Juga: Tolak Bela Timnas Indonesia, Jasper ter Heide Lebih Pilih Korea Selatan
Dalam rilisan tersebut, CEO Sabah FC yang bernama Khairul Firdaus Akbar menyatakan bahwa kabar yang beredar tersebut tidak benar. Meski begitu, dia tidak menyangkal bahwa sebelumnya klub memang pernah telat membayar gaji, tapi tidak sampai tiga bulan lamanya.
Sehingga Firdaus menegaskan para pemain tidak memboikot latihan, tapi mereka harus beristirahat karena akan terbang ke Pulau Pinang.
"Tidak ada pemain yang melakukan boikot pada sesi latihan petang tadi malam. Latihan selesai lebih awal karena pemain diminta istirahat sebelum terbang ke Pulau Pinang hari ini," ucap Firdaus.
"Pihak pengurus klub menyangkal kabar dari media. Hal itu karena bukan berasal dari pernyataan media resmi yang dikeluarkan Sabah FC," imbuhnya.
Lebih lanjut, Firdaus mengatakan bahwa komunikasi di pihak manajemen dan pemain sampai saat ini tidak ada masalah. CEO Sabah FC memastikan dirinya tidak akan mengabaikan urusan para pemainnya yang nantinya bisa berimbas ke prestasi klub itu sendiri.
Baca Juga: Keputusan Kaesang Akuisisi Persis Solo Dipuji Eks Kapten Timnas Indonesia
"Kita memastikan komunikasi manajemen dengan pemain baik-baik saja. Pihak menajemen yakin setelah ini semuanya akan berjalan baik dan memastikan kabar tunggakan gaji itu tidak benar," tutupnya.