Bayern Tanpa Lewandowski, Mampukah PSG Tuntaskan Dendam di Allianz Arena?

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 06 April 2021 | 18:00 WIB
Bayern Tanpa Lewandowski, Mampukah PSG Tuntaskan Dendam di Allianz Arena?
Penyerang Paris Saint-Germain Neymar (tengah) merayakan golnya bersama rekan setimnya setelah ia mencetak gol ketiga timnya selama pertandingan sepak bola grup H Liga Champions antara Manchester United melawan Paris Saint Germain di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Kamis (3/12) dini hari WIB. [Oli SCARFF / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paris Saint-Germain (PSG) berusaha menuntut balas atas kekalahan mereka di final Liga Champions musim lalu ketika mereka bersua dengan Bayern Munich di leg pertama babak perempat final kompetisi kasta tertinggi Eropa, Kamis (8/4/2021).

Tetapi raksasa Prancis itu tampaknya sudah mengalami kemunduran meskipun Mauricio Pochettino datang melatih mereka.

Kabar absennya Robert Lewandowski untuk laga leg pertama perempat final di Allianz Arena, disambut gembira di Paris, seiring dengan bugarnya Neymar yang lama absen akibat bekapan cedera.

Neymar mendatang kartu merah usai ribu dengan Tiago Djalo dalam laga PSG vs Lille dalam lanjutan Liga Prancis. (FRANCK FIFE / AFP)
Neymar mendatang kartu merah usai ribu dengan Tiago Djalo dalam laga PSG vs Lille dalam lanjutan Liga Prancis. (FRANCK FIFE / AFP)

Tetapi PSG ternyata tak terlalu membutuhkan Neymar ketika membabat Barcelona 4-1 pada 16 Besar.

Baca Juga: Prediksi Bayern Munich Vs PSG: Skor, Preview, H2H dan Susunan Pemain

Marco Verratti kabarnya tidak akan turun di laga kontra Bayern tengah pekan ini setelah dinyatakan positif Covid-19, dan ini bisa menjadi masalah besar bagi Pochettino.

Sebagaimana diketahui, Pochettino ditunjuk manajemen klub sebagai pelatih pada Januari 2021. Beban berat pun berada di pundak pelatih asal Argentina itu, yaitu meraih hasil lebih baik dari yang dicapai pendahulunya, Thomas Tuchel.

Di bawah asuhan Tuchel, tim kota Paris itu memenangi setiap trofi domestik di Prancis musim lalu dan mencapai final Liga Champions untuk pertama kalinya.

Melaju ke final kompetisi klub elit Eropa ini adalah sungguh kemajuan besar, tetapi jika tersingkir pada perempat final nanti bakal menjadi kemunduran besar bagi PSG dan Pochettino. Apalagi saat ini PSG terlempar dari posisi puncak klasemen sementara Ligue 1.

Mantan pelatih Tottenham Hotspur itu berkata kepada AFP bulan lalu bahwa dia membutuhkan waktu untuk menunjukkan kemampuannya di Parc des Princes dan bahwa dia tak akan bisa membuat perubahan yang dia inginkan sampai pramusim berikutnya.

Baca Juga: Jadwal Liga Champions Malam Ini 7 April 2021, Perempat Final Jam 02.00 WIB

Pelatih berusia 49 tahun yang pernah kalah 2-7 melawan Bayern dalam salah satu laga terakhirnya bersama Spurs itu berusaha menekankan hal tersebut akhir pekan lalu dengan berkata kepada Le Parisien: "Anda boleh menghakimi saya mulai musim depan."

Ekspresi kekecewaan pelatih PSG, Mauricio Pochettino (kanan) usai laga Ligue 1 Prancis kontra Lille di Parc des Princes, Paris, Minggu (4/4/2021). [FRANCK FIFE / AFP]
Ekspresi kekecewaan pelatih PSG, Mauricio Pochettino (kanan) usai laga Ligue 1 Prancis kontra Lille di Parc des Princes, Paris, Minggu (4/4/2021). [FRANCK FIFE / AFP]

"Seandainya kami menjuarai Liga Champions atau Piala Prancis atau Ligue 1, pengaruh kami pasti minimal. Sama halnya seandainya kami tak menjuarai apa pun. Ini terutama tergantung kepada pemain," tambahnya.

Dari skuad yang menjadi starter dalam final musim lalu, hanya kapten Thiago Silva yang hengkang, sedangkan Eric Maxim Choupo-Moting yang masuk dari bangku cadangan sudah pindah ke Bayern.

Namun dia digantikan oleh Moise Kean dan kehadiran pemain Italia itu berdampak pada peningkatan PSG. Kean sudah menyumbangkan 15 gol, termasuk tiga gol di Liga Champions.

Sementara itu, bek kiri Juan Bernat nyaris absen sepanjang musim ini karena cedera, dan PSG menghadapi masalah pada kedua posisi bek sayap.

Yang sangat dibutuhkan Pochettino saat ini adalah Neymar menemukan lagi performa terbaiknya dan Kylian Mbappe bermain cemerlang kembali.

Penampilan terbaik PSG di bawah kepelatihan Pochettino terjadi ketika Mbappe menciptakan hattrick melawan Barcelona yang diulanginya saat menang 4-2 melawan Lyon.

Namun performa Mbappe tidak stabil dan kerap tampil mengecewakan baik di bawah asuhan Tuchel maupun Pochettino.

PSG kalah 10 kali musim ini, tiga di antaranya adalah di ajang Ligue 1.

Kekalahan 0-1 di kandang sendiri melawan Lille ketika Neymar diusir ke luar lapangan, membuat mereka tertinggal tiga poin di bawah Lille yang memuncaki klasemen sementara Ligue 1, dengan tujuh pertandingan tersisa.

Mungkin tak masalah gagal menjuarai Liga Prancis, tetapi PSG bisa sama sekali tak masuk kualifikasi Liga Champions musim depan jika gagal masuk tiga besar Ligue 1.

Jika itu terjadi, maka akan sangat memalukan bagi klub sekelas PSG yang kalah 1-3 pada lawatan terakhirnya ke kandang Bayern saat menjalani pertandingan penyisihan grup ketika masih dilatih Unai Emery pada 2017.

"Kami sudah sering mengalami pasang surut, jadi kami harus lebih konsisten seperti musim-musim sebelumnya," kata kapten Marquinhos kepada Canal Plus.

"Kami masih bisa mencapai hal-hal hebat sehingga kami mesti fokus kepada hal-hal positif dan mencermati apa yang bisa kami tingkatkan. Pertandingan nanti itu adalah salah satu pertandingan terbesar kami musim ini," pungkas Marquinhos seperti dikutip Antara dari AFP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI