Suara.com - Piala Menpora 2021 sudah berlalu bagi Borneo FC. Bukan karena kualitas, Borneo FC tersingkir karena kalah dari segi persiapan dari tim-tim lainnya.
Seperti diketahui, Borneo FC harus puas menjadi juru kunci Grup B Piala Menpora 2021. Berada satu grup dengan Persija Jakarta, PSM Makassar, dan Bhayangkara Solo FC, Borneo FC hanya bisa mengumpulkan satu poin.
Itu adalah hasil dua kekalahan melawan Bhayangkara Solo FC (0-1) dan Persija Jakarta (0-4). Sementara hasil imbang didapat saat Borneo FC bersua PSM Makassar dengan skor 1-1.
Gelandang Borneo FC, Hendro Siswanto membantah timnya minim kualitas sehingga tersingkir dari Piala Menpora 2021. Ia yakin talenta yang ada saat ini punya potensi besar terutama di Liga 1 2021.
Baca Juga: Tak Sabar Hadapi Persebaya, Bek PSS Sleman Janjikan Hal Ini
Menurut mantan pemain Arema FC itu ada hal yang lebih vital lainnya. Itu yang ia rasakan masih menjadi kekurangan Pesut Etam --julukan Borneo FC-- saat ini.
Komunikasi, koordinasi, dan chemistry antar pemain belum terbentuk. Hal ini lantaran belum cukup waktu untuk membentuknya, karena Borneo FC punya persiapan yang singkat hadapi Piala Menpora 2021.
“Kondisi tim bagus sekali, ya memang banyak pemain baru dan pemain muda. Sementara lawan yang kita hadapi merupakan pemain berpengalaman dan tidak banyak mengalami perubahan,” kata Hendro dalam keterangan resmi klub, Selasa (6/4/2021).
“Membentuk tim selama sebulan bisa saja secara fisik ya. Tapi secara kekompakan rasanya masih belum dapat," ia melanjutkan.
Memang secara fisikal, pemain Borneo FC sudah nyaris ideal. Ditengarai pada Piala Menpora lalu, semua pemain bisa menjalani 90 menit pertandingan dengan kondisi prima.
Baca Juga: Soal Pramusim Liga 2 2021, PT LIB Tunggu Masukan Klub Peserta
Tapi soal komunikasi antar pemain saat bermain di pertandingan masih di bawah tekanan dari tim lawan. Pesut Etam, kata Hendro, harus memperbaikinya di waktu yang ada sebelum Liga 1 bergulir.
"Saya optimis dengan masa depan Borneo FC. Karena dengan memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk membangun chemistry antar pemain," jelasnya.
"Juga masalah komunikasi atau koordinasi di lapangan. Melihat kualitas pemain yang kita punya, tentunya saat ini bagus semua," pungkasnya.