Suara.com - Ban kapten yang dilemparkan megabintang Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo ke tanah setelah golnya dianggap tidak sah dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa melawan Serbia akhir pekan lalu, dilelang dalam upaya untuk membantu seorang bayi yang mengidap penyakit langka.
Dengan skor 2-2, Ronaldo mengira dia telah mencetak gol krusial di injury time ketika bola tampak melewati garis gawang sebelum pemain Serbia, Stefan Mitrovic menyapu bola.
Ronaldo yang marah mendapat kartu kuning karena protesnya bersamaan dengan peluit tanda berakhirnya pertandingan, melemparkan ban kapten Portugal ke tanah.
Salah satu petugas di stadion mengambil ban kapten tersebut, dan segera menghubungi saluran olahraga regional dengan ide melelang untuk amal.
Baca Juga: Buktikan Gol Ronaldo Lawan Serbia Tidak Sah, Matic Ledek Bruno Fernandes
Pria yang tidak mau disebutkan namanya itu kepada AFP, mengatakan bahwa dia menyarankan penggalangan dana yang diperlukan untuk merawat bayi berusia enam bulan, Gavrilo Djurdjevic, yang menderita penyakit langka.
"Dia (Ronaldo) melemparkan ban kapten tiga meter dari saya, dan saya langsung terpikir bahwa (penjualan) ini bisa menjadi peluang bagus," kata pria itu seperti dilansir Tribal Football.
"Saya menyadari kami mengundang perhatian dan bisa melakukan sesuatu yang baik untuk Gavrilo", dia menambahkan.
Setelah saluran olahraga Sportklub memverifikasi keaslian item dengan memeriksa foto dan video pasca pertandingan, mereka bekerja sama dengan organisasi amal dan memasang ban kapten Ronaldo untuk dilelang di situs Limundo.com.
"Saya berharap kami bisa menghubungi Ronaldo sendiri... jadi kami bisa membantu Gavrilo semampu kami," kata Branislav Jocic, manajer media sosial Sportklub.
Baca Juga: Prediksi Inggris vs Polandia: Laga Berat Sebelah Tanpa Lewandowski
Bayi tersebut menderita atrofi otot tulang belakang, yang ditemukan pada satu dari 10.000 kelahiran, dan mengakibatkan kematian atau kebutuhan ventilasi permanen pada usia dua tahun dalam 90 persen kasusnya.
Bayi tersebut diharapkan mendapat pengobatan Zolgensma, juga dikenal sebagai 'obat termahal di dunia', yang akan menelan biaya lebih dari dua juta euro atau sekira Rp 34,2 miliar.
Kampanye penggalangan dana untuk membantu anak-anak yang menderita atrofi otot tulang belakang baru-baru ini menghebohkan negara Balkan yang miskin, menaikkan jumlah yang dibutuhkan untuk lima bayi pada tahun lalu.
Hanya beberapa jam setelah dilelang, ban kapten Ronaldo tersebut telah mencapai harga 3.000 euro (sekira Rp 51 juta).