Wonderkid Timnas Myanmar Tewas Usai Tertembak Peluru Junta Militer

Minggu, 28 Maret 2021 | 14:36 WIB
Wonderkid Timnas Myanmar Tewas Usai Tertembak Peluru Junta Militer
Wonderkid Timnas Myanmar, Chit Bo Nyein, yang tewas tertembak junta militer. (Tvi24).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wonderkid Timnas Myanmar, Chit Bo Nyein, dilaporkan menjadi korban kekejaman junta militer. Chit Bo Nyein disebut kena tembakan saat ada aksi protes pada Sabtu (27/3/2021) di Yangon, Myanmar.

Sebagaimana diketahui, Myanmar saat ini sedang dilanda kekacauan sejak para jenderal menggulingkan dan menahan pemimpin sipil, Aung San Suu Kyi.

Terjadi gelombang unjuk rasa setelah aksi kudeta militer tersebut. Salah satunya unjuk rasa yang berakhir ricuh terjadi pada Sabtu (27/3/2021) di Ywama West Road, Yangon.

Disadur dari laporan tvi24, pesepak bola muda Myanmar bernama Chit Bo Nyein menjadi korban kekejaman junta militer saat aksi protes itu menjadi kerusuhan. Sebab, Chit Bo Nyein yang sedang membantu keluarganya di kedai teh malah terkena tembakan di lengan kirinya.

Baca Juga: Kisah Eks Kiper Inter Milan yang Pensiun saat Lawan Timnas Indonesia

Akibatnya, Chit Bo Nyein langsung dilarikan ke rumah sakit oleh para warga sipil. Nahas, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit setelah kehilangan banyak darah.

Wonderkid Timnas Myanmar tewas tertembak junta militer. (Twitter/@Myanmar_Now_Eng)
Wonderkid Timnas Myanmar tewas tertembak junta militer. (Twitter/@Myanmar_Now_Eng)

Nama Chit Bo Nyein sendiri disebut sedang naik daun di Myanmar. Pesepak bola berusia 21 tahun ini dinilai sebagai prospek cerak di masa mendatang.

Chit Bo Nyein merupakan pemain berlabel timnas yang sudah bermain dalam berbagai tingkatan umum. Bahkan dia sudah menjadi kapten di Timnas Myanmar U-21 dan klub Hanthawaddy United FC.

Tentu tewasnya Chit Bo Nyein ini menjadi duka mendalam bagi sepak bola Myanmar karena kehilangan salah satu talenta terbaiknya.

Sementara itu, menurut data dari kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), setidaknya 320 orang tewas dalam kerusuhan yang sudah berlangsung selama berminggu-minggu sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari lalu.

Baca Juga: Pantau Piala Menpora 2021, Asisten Pelatih Timnas Bidik Pemain Potensial

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI