Di Mata Deschamps, Benzema Adalah Aib bagi Prancis dan Tak Ada Pintu Maaf

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 25 Maret 2021 | 16:31 WIB
Di Mata Deschamps, Benzema Adalah Aib bagi Prancis dan Tak Ada Pintu Maaf
Pemain Real Madrid Karim Benzema rayakan gol ke gawang Borussia Monchengladbach dalam matchday keenam Grup B Liga Champions yang digelar di Estadio Alfredo Di Stefano, Kamis (10/12/2020). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih tim nasional Prancis Didier Deschamps mengatakan jika bomber Real Madrid Karim Benzema adalah aib bagi Les Bleus-- julukan Timnas Prancis. Itulah alasan Deschamps tidak memanggil Benzema untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Sebagaimana diketahui, performa Benzema bersama Los Blancos musim ini semakin moncer. Selepas kepergian Cristiano Ronaldo ke Juventus beberapa musim lalu, Benzema semakin subur di lini depan El Real.

Di ajang La Liga, Benzema saat ini menempati posisi tiga daftar top skor sementara dengan torehan 17 gol. Ia juga tercatat sebagai penggawa El Real paling subur di musim ini.

Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps memimpin sesi latihan jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa kontra Ukraina. [FRANCK FIFE / AFP]
Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps memimpin sesi latihan jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa kontra Ukraina. [FRANCK FIFE / AFP]

Terlepas dari moncernya performa Benzema, Deschamps tetap tidak akan menggunakan jasa pemain 33 tahun itu. Bagi Deschamps, kesalahan yang dilakukan Benzema telah merusak citra Prancis.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Prediksi Spanyol vs Yunani Malam Ini

Sebagaimana diketahui, Benzema terlibat skandal pemerasan video seks terhadap rekannya sendiri, Mathieu Valbuena. Tercatat, sudah lebih dari lima tahun sejak insiden malang yang melibatkan Mathieu Valbuena membuat karier internasional Benzema pudar.

Selain itu, keberadaan penyerang kelahiran Lyon 1987 itu kerap memecah belah persatuan tim.

"Itu adalah aib," kata Deschamps kepada RTL yang dikutip Marca, Rabu (24/3/2021).

"Bahkan, jika lama kelamaan sedikit terlupakan, saya tetap tidak bisa melupakannya," tegas Deschamps.

“Tidak hanya ini terkait dengan Karim Benzema, tapi ada juga pernyataan dari orang lain yang berujung pada tindakan kekerasan yang mempengaruhi keluarga saya."

Baca Juga: Prediksi Inggris vs San Marino: Pertarungan David vs Goliath

"Di sini ada batas yang terlampaui, bagi saya itu tidak bisa diterima. Saya tidak bisa melupakannya, saya tidak akan pernah lupa."

Benzema telah diasingkan dari kancah internasional selama lebih dari lima tahun, dan jajak pendapat terus-menerus memihak Federasi Sepak Bola Prancis (FFF).

Meski demikian, tidak sedikit pihak yang merasa Deschamps harus memaafkan Benzema dan memberikannya kesempatan untuk kembali berseragam Les Bleus.

Striker Real Madrid, Karim Benzema, saat berseragam tim nasional Prancis [AFP/Luis Acosta]
Striker Real Madrid, Karim Benzema, saat berseragam tim nasional Prancis [AFP/Luis Acosta]

"Saya tidak menyalahkan Deschamps atas apa yang terjadi, tapi saya hanya mengatakan bahwa pengampunan adalah bagian dari masyarakat kita dan kualitas seorang pria," kata Jean Michel Larque kepada RMC Sport.

"Saya percaya bahwa, terlepas dari semua kesulitan yang telah dia tanggung, pengampunan mungkin bisa membuat Deschamps tumbuh."

Surat kabar Le Figaro telah memberikan bukti bahwa dari 30.000 suara, hanya 55 persen yang percaya Benzema seharusnya tidak bermain untuk Prancis, yang merupakan penurunan tajam dari 70-80 persen yang merasa seperti itu belum lama ini.

Majalah France Football melanjutkan tekanan pada mantan pelatih Juventus tersebut dengan menyebut Benzema sebagai pemain Prancis terbaik pada tahun 2020, dan mengingat keadaan permainan pada tahun 2021, hanya Mbappe yang bisa menghentikan penyerang Los Blancos untuk memenangkan penghargaan lagi.

Di jeda internasional pekan ini, Prancis akan melakoni tiga pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Prancis sendiri tergabung di Grup D bersama Ukraina, Bosnia dan Herzegovina, Kazakhstan dan Finlandia.

Di pertandingan perdana melawan Ukraina di Stade de France, Kamis (25/3/2021), dini hari WIB, Prancis hanya mampu bermain imbang 1-1.

Keunggulan yang sempat dimiliki Prancis melalui Antoine Griezmann terhapuskan oleh gol bunuh diri Presnel Kimpembe pada menit ke-57. Setelah itu, tim asuhan Deschamps gagal mengonversi berbagai peluang dan dominasi penguasaan bola menjadi gol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI