Suara.com - Ahli Gizi Inter Milan, Matteo Pincella menjadi sosok penting dalam peningkatan karier Romelu Lukaku setelah hengkang dari Manchester United.
Pincella menjadi orang yang menghentikan kebiasaan buruk Romelu Lukaku yang semasa memperkuat Manchester United diklaim kerap mengkonsumsi junk food atau makanan cepat saji.
Lukaku dan Matteo Pincella membicarakan soal proses diet guna mendapatkan berat badan dan kondisi tubuh yang ideal dalam podcast yang diunggah diakun YouTube resmi Inter Milan.
La Gazzetta dello Sport sempat menguraikan beberapa kebiasaan terburuk yang dibawa mantan bintang Manchester United dan Everton itu dari Liga Inggris.
Baca Juga: Juventus Dipermalukan Tim Promosi, Nasib Andrea Pirlo di 'Ujung Tanduk'
Ini termasuk mengkonsumsi pasta dengan saus krim carbonara, tetapi juga kekejian kuliner lainnya yaitu memakan pizza dengan nanas.
Dilansir dari Football-Italia, Pizza Hawaii tidak hanya dianggap terlarang bagi para atlet, tetapi juga orang yang menghargai diri sendiri.
"Saat saya datang ke Inter, [melalui] staf analis, semuanya berubah setelah saya datang ke sini," kata Romelu Lukaku dalam podcast Inter Milan, dikutip dari Football-Italia, Rabu (24/3/2021).
"Saya banyak makan salad, saya juga mendapat suplemen beruma minyak ikan, dan itu benar-benar membantu saya."
"Tapi program diet saya adalah banyak makan salad terutama saat makan siang. Juga dada ayam, shirataki pasta. Itu hal-hal yang saya suka karena selain rendah kalori dan saya bisa mendapat porsi yang banyak, dan itu dapat dicerna dengan cepat," tambahnya.
Baca Juga: Ronaldo Gagal Bongkar Pertahanan Tim Promosi, Ini Kata Bos Juventus
Dengan diet dan program makanan dari ahli gizi Inter Milan, Lukaku dilaporkan mampu menurunkan berat badannya sekitar 7 kilogram semenjak pindah dari tanah Inggris ke Italia.