Suara.com - Menteri BUMN, Erick Thohir, resmi menjadi salah satu pemegang saham PT Persis Solo Saestu (PSS) selaku pengelola klub Persis Solo. Tidak hanya Erick, nama Kaesang Pangarep dan pengusaha Kevin Nugroho ditetapkan sebagai pemilk baru Persis Solo. Hal ini diputuskan setelah Rapat Usaha Pemegang Saham Umum Luar Biasa (RUPSLB) PT Persis Solo Saestu, Sabtu (20/3/2021) pukul 09.00 WIB di Hotel Alila, Solo.
Ketiga pengusaha sekaligus pemegang saham terbesar PSS ini hadir langsung dalam acara RUPSLB PT Persis Solo Saestu. Adapun rincian kepemilikan saham, Kaesang Pangarep 40%, Kevin Nugroho 30%, dan Erick Thohir 20% dan 10% untuk 26 klub internal.
Banyak pihak yang menaruh harapan besar kepada ketiga tokoh pengusaha yang secara professional berpengalaman sebagai pengusaha dan pengelolaan klub sepak bola professional.
Terutama kehadiran Erick Thohir sebagai pemilik baru Persis Solo seperti menjadi angin segar bagi kemajuan klub bola kebanggaan warga Solo dan sekitarnya ini. Terlebih lagi kiprah Erick yang telah malang melintang di dunia sepak bola. Untuk mengenal lebih dekat salah satu sosok pemegang saham Laskar Sambernyawa paling baru, simak profil Erick Thohir selengkapnya berikut ini.
Berasal dari Keluarga Pembisnis
Erick Thohir adalah seorang pengusaha sukses dan filantropis Indinesia yang kini menjabat sebagai Menteri BUMN. Lahir 30 Mei 1970, putra pasangan Edna Thohir dan Teddy Thohir ini memang tumbuh dari keluarga pembisnis. Ayahnya bersama William Soeryadjaya adalah perintis dan pemilik Grup Astra Internasional.
Pendidikan Erick Thohir
Erick memperoleh gelar sarjana (Bachelor of Arts) dari Glendale University pada tahun 1993. Kemudian ia juga berhasil mengambil gelar Master of Business Administration dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat.
Karier Erick Thohir dalam Dunia Bisnis
Baca Juga: Kaesang Pangarep: Persis Solo ke Liga 1 Harga Mati
Sebelum menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir adalah pengusaha sukses yang bergelut di bidang media dan entertainment. Ia berhasil mendirikan perusahaan bernama Mahaka Group bersama Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana, dan R. Harry Zulnardy. Mahaka Grup membawahi berbagai unit di bidang penyiaran, penerbitan, ticketing, dan perusahaan yang bergerak di bidang olahraga dan hiburan.