Sementara Kennedy, dengan tangan yang belum pulih 100 persen, keluar sebagai pahlawan kemenangan Liverpool. Ia mencetak gol tunggal Liverpool di final tersebut, di menit 82.
Menang 1-0, Liverpool mengangkat trofi Liga Champions ketiga mereka.
Ian Rush, yang menjadi saksi kemenangan Liverpool di Parc des Princes empat dekade lalu, mengaku antusias dengan hasil drawing yang mempertemukan kembali dua klub besar Eropa itu. Meski ketika itu, Rush harus menerima kenyataan pahit tidak bermain di final setelah membantu The Reds menyingkirkan Die Roten di semifinal.
Atmosfer pertemuan musim ini, menurut Rush, juga serupa dengan tahun 1981, di mana ketika itu keduanya menjadi raja di liga masing-masing.
"Real Madrid, mereka lebih sukses dalam kompetisi ini daripada siapa pun, jadi ... hanya nama itu sendiri, tidak peduli pemain seperti apa yang Anda miliki, hanya nama 'Real Madrid' muncul dalam pikiran, seperti halnya Liverpool, jadi saya pikir ini akan sangat, sangat menghibur," kata Rush seperti dikutip laman resmi UEFA.
"Ini membawa kembali kenangan bagi saya, ketika pada tahun 1981. Cukup aneh, saya bermain di semifinal melawan Bayern tetapi final melawan Real Madrid, di Paris, saya berada di bangku cadangan."
"Jadi pertandingan ini membawa kembali begitu banyak kenangan. Liverpool dan Real Madrid adalah dua tim hebat dengan reputasi menakjubkan."