Suara.com - Kiper Manchester United (MU), Dean Henderson jadi sasaran kritik usai The Red Devils ditahan imbang sang tamu, AC Milan 1-1 dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Europa 2020/21 di Old Trafford, Jumat (12/3/2021) dini hari WIB.
Manchester United sempat unggul terlebih dahulu lewat aksi wonderkid Amad Diallo pada menit ke-50.
Ketika kemenangan sepertinya sudah ada di depan mata, Manchester United justru kebobolan di menit ke-90+2 lewat gol sundulan bek AC Milan Simon Kjaer, yang berawal dari situasi set-piece.
Proses gol kedua AC Milan ini menegaskan kelemahan Manchester United musim ini. Berawal dari tendangan sudut, bek-bek The Red Devils membiarkan Kjaer dengan leluasa menanduk bola.
Baca Juga: Manchester United Patut Was-was Melawat ke San Siro, Ini Sebabnya
Di momen ini, Henderson sendiri seharusnya bisa menghentikan bola lantaran lajunya sebenarnya tidak terlalu kuat.
Ya, praktis ada andil kesalahan kiper yang hari ini tepat berulang tahun ke-24 itu.
Publik dan fans Manchester United pun tak sedikit yang menyalahkan Henderson atas terciptanya gol Kjaer ini.
Hal ini tentu amat disayangkan, mengingat Henderson sejatinya tampil sangat baik dalam tiga dari empat pertandingan pamungkas Manchester United lintas ajang, di mana ia jadi starter dan The Red Devils selalu meraih clean sheet.
Seperti diketahui, kiper yang musim lalu dipinjamkan ke Sheffield United itu saat ini memang sedang menjadi 'kiper nomor satu' Manchester United, menggantikan David de Gea yang kini tengah 'cuti' lantaran menemani sang istri yang melahirkan putra pertama mereka.
Baca Juga: Ditunggu West Ham Usai Hadapi AC Milan, Manchester United Krisis Penyerang
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer pun mengomentari kesalahan yang dibuat Henderson di laga kontra AC Milan.
Solskjaer mengakui kesalahan Henderson mungkin terlihat jelas, tapi dia menegaskan bahwa biasanya sang kiper 'bisa dengan mudah' menghentikan bola seperti itu. Artinya kesalahan dilakukan oleh tim Manchester United secara kolektif, bukan individu.
"Saya sudah sering melihat Henderson menghentikan bola seperti itu di latihan, di pertandingan. Untuk gol Milan, masalahnya bukan pada dia, tapi pada hilangnya struktur permainan kami," kata Solskjaer di laman resmi Manchester United.
"Kami bertahan terlalu dalam, pergerakan kami dihadang, dan mereka bisa membuat sundulan. Seharusnya kami menyambut datangnya bola dengan pemain-pemain yang ada di sana," sesal pelatih berusia 48 tahun itu.
Lebih lanjut, Solskjaer pun mengakui kualitas AC Milan sebagai tim yang kuat. Hasil imbang ini tidak cukup memuaskan pelatih berpaspor Norwegia tersebut, di mana Manchester United masih harus tandang ke San Siro pada leg kedua pekan depan.
Tapi menurut Solskjaer, setidaknya hasil seri 1-1 di Old Trafford adalah hasil yang fair buat kedua tim.
"Kami sedikit terlalu lambat dalam penguasaan bola. Ini adalah pembelajaran bagi kami, kami harus memberikan performa apik di setiap pekan, di setiap pertandingan," tutur Solskjaer.
"Kami bermain melawan tim-tim bagus dan kuat. Untuk kali ini, mungkin imbang adalah hasil yang adil."
"Sangat kecewa kebobolan dengan sepakan atau sundulan terakhir. Itu membuat duel ini jadi lebih sulit, jelas, tapi bagaimanapun tie ini akan ditentukan di pertandingan kedua di kandang Milan," tandas Solskjaer.