Terbayang Remontada, Pochettino Terpaksa Ceramahi Pemain PSG di Ruang Ganti

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 11 Maret 2021 | 06:51 WIB
Terbayang Remontada, Pochettino Terpaksa Ceramahi Pemain PSG di Ruang Ganti
Mauricio Pochettino bersama striker andalannya, Kylian Mbappe. (FRANCK FIFE / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski berhasil lolos ke perempat final Liga Champions usai mengatasi perlawanan Barcelona, para pemain Paris Saint-Germain (PSG) nyatanya sempat mengalami tekanan psikologis.

PSG berhasil menahan imbang Barcelona dengan skor 1-1 dalam pertandingan leg kedua babak 16 besar di Parc des Princes, Paris, Kamis (11/3/2021) dini hari WIB.

Hasil itu membuat tim raksasa Prancis berhak melaju ke perempat final dengan kemenangan agregat 5-2 (menang 4-1 dalam leg pertama di Camp Nou).

Terlepas dari hasil akhir, para pemain PSG tampak tertekan saat memainkan laga leg kedua ini. Mereka terus di bawah kendali Barcelona khususnya di babak pertama.

Baca Juga: Juventus Disingkirkan Porto, Hati Matthijs de Ligt Hancur

Dalam periode 45 menit pertama, Barcelona sampai-sampai mampu mencatatkan tak kurang dari 16 percobaan tembakan yang sembilan diantaranya menemui sasaran, sebagaimana dilansir dari Antara.

Beruntung kiper Keylor Navas tampil amat gemilang di kedua babak, terutama dengan penyelamatan-penyelamatan pentingnya di babak pertama, seolah menopang sendirian nasib PSG.

Navas bahkan mementahkan eksekusi penalti Lionel Messi demi menjaga skor imbang 1-1 bertahan hingga turun minum.

Kondisi itu membuat pelatih Mauricio Pochettino sampai harus "menceramahi" Kylian Mbappe dan kawan-kawan di ruang ganti saat turun minum.

Juru taktik asal Argentina itu merasa para pemain PSG mengalami tekanan psikologis yang salah satunya berasal dari "trauma" masa lalu.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jelang Duel Liverpool vs Leipzig

Ya, PSG pernah mengalami situasi serupa yakni sempat menang 4-0 di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2016/2017, justru tersingkir usai kalah 1-6 dari Barcelona di leg kedua.

"Kami banyak menderita di babak pertama, umpan-umpan yang keliru, sepertinya para pemain mengalami tes psikologis karena banyak orang berbicara soal masa lalu," kata Pochettino dikutip dari laman resmi UEFA.

Hantu itu rupanya membayangi, seolah-olah kemenangan 4-1 di leg pertama yang dibukukan PSG tiga pekan lalu bakal berulang menjadi remontada edisi selanjutnya dan Pochettino mengaku membahas itu dalam petuah ruang gantinya kepada para pemain saat turun minum.

Remontada adalah istilah yang populer digunakan untuk mengenang keberhasilan Barcelona melakukan comeback spektakuler atas PSG di babak 16 besar Liga Champions 2016/2017.

"Yang tampak jelas adalah kami terlalu banyak berpikir di babak pertama. Kami terlalu banyak berpikir soal meloloskan diri, dan itu yang saya bilang kepada para pemain," ujarnya.

"Saya meminta mereka fokus bermain. Dan tentu saja saya tidak senang dengan penampilan di babak pertama, sebagaimana saya katakan ke mereka," kata Pochettino lagi.

Nasihat itu rupanya membekas di benak para pemain PSG yang tampak lebih berkonsentrasi di paruh kedua, di mana walaupun Barcelona tetap dominan tapi serangan mereka mampu diredam oleh anak-anak asuh Pochettino.

Hal itu terlihat dari hanya enam percobaan tembakan saja yang dilepaskan Barcelona pada babak kedua dan Navas praktis hanya melakukan pekerjaan berat sekali lagi ketika menepis tandukan tajam Sergio Busquets pada menit ke-70.

Kendati tak mampu mencetak gol lagi, hasil imbang 1-1 cukup bagi PSG untuk melangkah ke perempat final berbekal skor agregat 5-2 atas Barcelona.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI