Inter Milan dan Pirelli Bercerai Setelah 27 Tahun, Ini Alasannya

Rully Fauzi Suara.Com
Senin, 08 Maret 2021 | 15:41 WIB
Inter Milan dan Pirelli Bercerai Setelah 27 Tahun, Ini Alasannya
Logo Pirelli terpampang di bagian depan jersey Inter Milan. [Filippo MONTEFORTE / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petinggi Pirelli, Marco Tronchetti Provera mengungkapkan alasan pihaknya memutuskan untuk berpisah dengan partner lama mereka, yakni klub Liga Italia Inter Milan.

Pirelli akan mengakhiri kerja sama mereka yang sudah berlangsung selama 27 tahun sebagai sponsor Inter.

Mulai musim 2021/2022 mendatang, La Benemata --julukan Inter Milan-- tidak akan lagi memasang logo Pirelli di bagian depan jersey mereka.

"Setelah 27 tahun, rasanya wajar untuk berpisah. Diperlukan proses yang panjang untuk keputusan ini, mengingat Inter sudah identik dengan Pirelli serta Pirelli sudah identik dengan Inter," tutur Tronchetti Provera, sebagaimana disitat dari Tribal Football, Senin (8/3/2021).

Baca Juga: Milan Berjaya di Markas Verona, Pioli: Ibra Berandil Besar meski Tak Main

"Namun wajar memang bila ada sponsor lain yang tertarik dan secara potensi bersedia untuk berinvestasi lebih dibandingkan kami."

"Bagaimanapun, kami merasa jadi bagian dari sejarah Inter dan akan selalu mempertahankan ikatan itu." kata Provera.

Tak ketinggalan, Provera juga membahas masa depan Inter, yang disebut-sebut akan dijual oleh Suning Group dalam waktu dekat.

Konsorsium asal China itu diyakini mengalami kebangkrutan. Klub lain yang berada di bawah naungan mereka, Juning FC telah berhenti beroperasi sebagai imbasnya.

Suning saat ini sedang mencari investor potensial yang siap mendukung Inter Milan.

Baca Juga: Klasemen Terbaru Liga Italia: AC Milan dan Juventus Terus Pepet Inter Milan

"Dari apa yang saya baca, Suning bermaksud untuk mendukung Inter dengan mencari sejumlah investor. Saya pikir Inter tetap menarik buat para investor. Kita lihat saja apakah itu saham minoritas atau bukan," ucap Provera.

"Ada berbagai tipe pemegang saham yang populer, seperti di Bayern Munich, tetapi mereka punya Allianz yang memberikan jaminan kuat. Diperlukan investor solid yang menghadirkan figur-figur penting untuk mengelola sebuah klub sepakbola," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI