Suara.com - Pemegang saham mayoritas Inter Milan, Suning Group resmi menghentikan aktivitas Jiangsu FC, klub milik mereka yang bermain di Liga Super China. Kondisi itu membuat nasib Nerazzurri pun dipertanyakan.
Pandemi virus Corona telah menimbulkan masalah finansial bagi Suning Group. Sebagai respons, chairman Suning Zhang Jindong memutuskan agar perusahaan mengurangi pengeluaran dengan menutup bisnis non-ritel.
Bisnis ini termasuk Jiangsu FC, yang memenangkan gelar Liga Super China pada November untuk pertama kalinya dengan mengalahkan juara delapan kali Guangzhou Evergrande.
"Karena tumpang tindih berbagai elemen yang tidak dapat dikendalikan, Jiangsu Football Club secara efektif tidak dapat menjamin kelanjutan aktivitas," demikian pernyataan resmi Suning Group dikutip dari Goal, Senin (1/3/2021).
Baca Juga: Hajar Tuan Rumah Sampdoria, Tren Positif Domestik Atalanta Berlanjut
"Mulai sekarang, Jiangsu Football Club akan berhenti."
Lewat akun WeChat resminya, Jiangsu FC juga mengumumkan bahwa semua klub yang dimiliki Suning Group, termasuk Jiangsu Suning Women akan menghentikan operasinya.
Demi tetap bertahan, mereka kini tengah mencari investor baru yang bersedia menyokong pendanaan untuk musim-musim mendatang, sebagaimana dilaporkan ESPN.
Kondisi itu jelas tak bisa dilepaskan dengan Inter Milan. Tak menutup kemungkinan klub yang tengah memuncaki Liga Italia itu turut terkena imbas dari krisis finansial Suning Group.
Menyadur Football-Italia, Suning mengonfirmasi bahwa mereka masih mendukung Inter Milan dengan atau tanpa bantuan eksternal tambahan, tetapi membuka peluang untuk menggandeng investor.
Baca Juga: Immobile Gagal Penalti, Lazio Tersungkur di Markas Bologna 2-0
“Dengan pemikiran tersebut Suning menunjuk penasihat utama di Asia untuk bekerja dengan mereka untuk menemukan mitra yang sesuai, baik dengan suntikan modal ekuitas atau lainnya. Pembicaraan dengan mitra potensial utama dalam hal ini tetap berlangsung," demikian pernyataan Suning Group.