Suara.com - AC Milan bersiap melakoni laga leg kedua babak 32 besar Liga Europa 2020/2021 melawan klub Serbia, Red Star Belgrade, dengan situasi yang cukup menguntungkan. Meski demikian, pelatih Rossoneri, Stefano Pioli enggan terlena.
AC Milan gantian menjamu Red Star di San Siro, Jumat (26/2/2021) dini hari WIB, setelah pada leg pertama mengunci hasil seri 2-2 di Belgrade tengah pekan lalu.
Ya, meski pertandingan berakhir seri, AC Milan lebih diuntungkan lantaran berhasil menabung dua gol tandang.
Di leg kedua nanti, hasil seri 0-0 atau 1-1 sudah cukup untuk meloloskan armada Pioli ke babak 16 besar Liga Europa musim ini.
Baca Juga: Sudah Unggul Agregat 4-0, Dan James: Manchester United akan Tetap Serius
Meski demikian, Pioli enggan terlena dengan keuntungan ini. Pelatih berkepala plontos itu menegaskan anak-anak asuhannya bakal tetap menyuguhkan permainan maksimal dan akan tetap mengincar kemenangan pada laga nanti.
"Besok, kami memiliki sedikit keuntungan tetapi kami tidak dapat membiarkan diri kami turun," ujar Pioli, seperti dimuat laman resmi UEFA, Kamis (25/2/2021).
"Kami tak akan terlena, itu pasti. Kami harus menampilkan performa dan kualitas terbaik jika ingin terus melaju. Saya rasa kami tentu saja akan tetap membidik kemenangan," sambung mantan allenatore Inter Milan itu.
"Tujuan kami untuk tetap berkompetisi di Eropa seperti ini adalah sesuatu telah kami capai dengan keyakinan dan tekad. Kami benar-benar ingin terus maju di Eropa," serunya.
AC Milan sendiri menatap laga ini dengan hasil buruk. Akhir pekan lalu di lanjutan Liga Italia, Rossoneri dihajar sang rival sekota, Inter Milan 0-3 dalam Derby della Madonnina di San Siro.
Baca Juga: Prediksi AC Milan vs Red Star Belgrade: Masih Panas Menuju 16 Besar
Meski demikian, Pioli menilai bahwa hasil minor ini tidak akan berpengaruh karena armadanya sudah cukup dewasa dalam mengelola krisis.
"Saya melihat hati nurani dan kedewasaan di dalam tim. Ini adalah karakteristik yang memungkinkan kami untuk terus berlari," sesumbar Pioli.
"Kami jelas tidak senang pada akhir pekan (dibantai Inter), tetapi ada keinginan yang tepat untuk bangkit lagi," tandas pelatih berusia 55 tahun itu.