Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sangat berharap kompetisi sepakbola Tanah Air termasuk Liga 1 bisa kembali berjalan. Ia pun memberi saran untuk meniru K-League atau kompetisi di Korea Selatan.
Bagi Shin Tae-yong kompetisi sangat penting utamanya buat kebutuhan tim nasional. Dari situ ia bisa memantau perkembangan pemain hingga mencari bibit baru yang berpotensial.
Pelatih asal Korea Selatan itu merasakan sulitnya menjalankan program tim nasional jika tak ada kompetisi. Saat menggelar training camp (TC) kondisi pemain tidak 100 persen karena tak adanya liga.
Untuk itu, Shin Tae-yong menyarankan agar kompetisi di Indonesia bisa meniru sistem K League, yang menggelar kompetisi di tengah pandemi COVID-19. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Target Medali Emas SEA Games 2021 Bikin Riyandi Makin Termotivasi
"Menurut saya, memang liga harus bergulir. Jadi jujur, saya tidak tahu kenapa liga tidak bergulir," kata Shin Tae-yong beberapa waktu lalu.
"Mungkin bisa seperti Liga Korea, pertama tanpa penonton, tapi lama-lama penonton boleh masuk 25 persen. Semoga liga cepat bergulir, bicarakan lebih baik lagi dengan Polri agar liga bisa berjalan," tambahnya.
Saat ini PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih menunggu izin untuk menggelar kompetisi dari Kepolisian. Seperti diketahui lampu hijau sudah diberikan pihak kepolisian asalkan memenuhi persyaratan protokol kesehatan.
PSSI dan PT LIB juga telah memaparkan bagaimana jalannya kompetisi di tengah pandemi COVID-19 kepada pihak kepolisian. Ada tiga hal yang disampaikan yakni turnamen pramusim, Liga 1 dan Liga 2.
Meski belum berizin turnamen pramusim dijadwalkan bergulir pada 20 Maret mendatang selama 37 hari. Adapun Liga 1 musim ini rencananya berlangsung pada 11 Juni 2021 hingga 11 Maret 2022.
Baca Juga: Bepe Doakan Salman Alfarid Supaya Masuk Skuat SEA Games 2021
Sementara untuk Liga 2, PSSI dan PT LIB merencanakannya bergulir pada 26 juni hingga 27 November 2021. Seluruh pertandingan tiga agenda tersebut berlangsung dengan protokol kesehatan ketat dan tanpa penonton.