Biang Kerok Kekalahan 0-9 Dibully Habis di Medsos, Soton Tak Tinggal Diam

Rully Fauzi Suara.Com
Kamis, 04 Februari 2021 | 18:27 WIB
Biang Kerok Kekalahan 0-9 Dibully Habis di Medsos, Soton Tak Tinggal Diam
Gelandang muda Southampton, Alex Jankewitz (kanan) meninggalkan lapangan setelah dikartu merah pada laga Liga Inggris melawan Manchester United di Old Trafford, Manchester. (ANTARA/REUTERS/POOL/Laurence Griffith)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Southampton hari ini mengumumkan bahwa mereka meminta bantuan pihak kepolisian untuk menangani kasus pelecehan rasial yang dialami gelandang muda Alex Jankewitz di media sosial (medsos), buntut kekalahan 0-9 melawan Manchester United di laga Liga Inggris tengah pekan ini.

Pemain berusia 19 tahun itu menerima kartu merah saat pertandingan belum genap berusia dua menit di Old Trafford, seolah mengawali petaka Southampton yang akhirnya kalah dengan skor yang sangat memalukan dari tuan rumah Manchester United.

"Pelecehan dalam bentuk apapun tidak akan ditoleransi di Southamtpton!" demikian pernyataan dalam laman resmi Southampton.

"Klub kami bangga dengan perilaku inklusif kami. Dan jika ada suporter yang bertopang pada standar menjijikkan dan kuno seperti itu, maka tidak akan kami terima sebagai suporter Southampton maupun klub mana pun di dunia sepakbola."

Baca Juga: Klasemen Liga Inggris Pekan ke-22 Usai Liverpool Ditaklukkan Brighton

"Klub ini akan terus berjuang setiap hari menyingkirkan orang-orang semacam itu dari olahraga dan komunitas kita semua."

Southampton menyatakan telah meneruskan semua bukti unggahan pelecehan rasial terhadap Jankewitz yang mereka temukan kepada Kepolisian Hampshire.

Ini dengan harapan pihak-pihak bersalah agar bisa dilarang sepenuhnya berada dalam komunitas sepakbola.

Di Liga Inggris sendiri, pelecehan rasial kerap dialami oleh pemain tiap kali yang bersangkutan dianggap menjadi biang keladi kesalahan klubnya, terlebih beberapa waktu terakhir ini.

Klub-klub Premier League, hingga kini masih melakukan aksi berlutut jelang kick-off tiap pertandingan sebagai bentuk memerangi diskiriminasi rasial, yang awalnya dipicu ketika merespons kekerasan rasial berujung pembunuhan oleh polisi terhadap warga kulit hitam George Floyd pada Mei 2020.

Baca Juga: Tuchel: Absennya Harry Kane Jelas Melemahkan Tottenham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI