Suara.com - Cicit dari diktator fasis Italia, Benito Mussolini telah bergabung dengan tim U-19 Lazio. Dia adalah Romano Floriani Mussolini, putra mantan anggota parlemen Eropa Alessandra Mussolini.
Kabar yang diberitakan media-media Italia itu langsung menimbulkan kontroversi mengingat kakek dari ayahnya, yakni Benito Mussolini bukanlah orang sembarangan di Negeri Pizza.
Benito Mussolini adalah politisi Italia dan pemimpin Partai Fasis Nasional. Pria kelahiran Predappio, Italia pada 1883 silam itu merupakan diktator yang memimpin Italia pada 1925-1945, sebagaimana dilansir History.com.
Sebagai kawan dekat diktator Jerman, Adolf Hitler, Mussolini yang menjadi Predana Menteri Italia pada 1922 banyak dibenci lantaran memimpin negara dengan kekerasan dan ideologi fasis.
Baca Juga: Hasil Liga Italia: Napoli Tundukkan Parma 2-0
Kematiannya juga tragis di mana dia ditembak bersama sang kekasih, Clara Petacci, dan mayatnya dibuang begitu saja di area gedung Piazzale Loreto.
Mayat Mussolini lalu diludahi, ditendangi oleh warga disekitar kawasan, sebelum akhirnya digantung secara terbalik di atas atap pom bensin Esso.
Di tengah kontroversi yang muncul, bergabungnya Romano Floriani Mussolini ke tim U-19 Lazio membuat sang ibu angkat bicara. Anaknya disebut tak tertarik dengan politik, dan orang-orang diminta tak mengaitkannya dengan sosok Benito Mussolini.
"Saya tidak punya apa-apa untuk dikomentari", kata ibunya kepada kantor pers Adnkronos dikutip dari The Guardian, Rabu (3/2/2021).
"Itu adalah sesuatu yang saya lebih suka untuk tidak ikut campur. Putra saya tidak ingin ikut campur dalam kehidupan atau pilihan pribadinya," tambahnya.
Baca Juga: Roma Vs Verona: Serigala Ibu Kota Hajar Sang Tamu 3-1
Kepindahan pesepakbola berusia 18 tahun itu ke Lazio semakin menimbulkan perdebatan lantaran tim Elang Ibukota kerap kali disangkutpautkan sebagai klub sepakbola yang mendukung kelompok sayap kanan.
Para penggemar Lazio yang dikenal sebagai Ultras juga terkenal sangat ekstrim dan militan. Bahkan, mereka sempat memiliki basis penggemar dengan nama Irriducibili yang terang-terangan memegang teguh ideologi fasis.
“Bagi S.S. Lazio, nama Mussolini adalah beban yang berat untuk dipikul,” tulis harian nasional Il Fatto Quotidiano.
“Bagian utara Stadion Olimpiade Roma (dikenal sebagai curva nord, area yang secara tradisional ditempati oleh penggemar S.S. Lazio), dengan penghormatan fasis dan nyanyian rasis, tidak membuang waktu untuk menegaskan karakter fasisnya. Ini hanya masalah waktu sebelum seseorang mulai memuliakan Duce--julukan Benito Mussolini."
Di sisi lain, manajer tim muda Lazio, Mauro Bianchessi tak terganggu dengan kontroversi yang membayangi perekrutan Romano Floriani Mussolini. Dia hanya ingin melihat sang anak dari sisi sepakbola, bukan yang lain.
“Dia adalah anak yang rendah hati yang tidak pernah mengeluh, bahkan ketika dia tidak bermain selama dua tahun,” kata Mauro Bianchessi.
"Saya suka dia. Dia belum menjadi pemain berpengalaman, tapi dia terlihat menjanjikan. Nama keluarga yang memberatkan? Saya tidak pernah berbicara dengan orang tuanya, dan satu-satunya hal yang penting adalah apakah seorang pemain layak bermain," tandasnya.