Suara.com - Geoffrey Castillion akhirnya resmi meninggalkan Persib Bandung. Striker asal Belanda itu kini hijrah ke klub Italia milik orang Indonesia bernama Como 1907.
Mengutip dari laman resmi Persib, Castillion akan berada di Como 1907 selama lima bulan. Kesepakatan antara Persib dan Como terjadi jelang bursa transfer Eropa ditutup.
"Persib bersepakat meminjamkan Geoffrey Castillion ke klub Serie C Liga Italia, Como 1907," tulis Persib Bandung dalam pernyataan resminya, Selasa (2/2/2021).
''Masa pinjam striker asal Belanda itu (Geoffrey Castillion) dari tanggal 1 Februari hingga 30 Juni 2021," tandasnya.
Baca Juga: Butuh Pertandingan, Gian Zola Desak Kompetisi Secepatnya Bergulir
Nama Como 1907 sendiri bukan klub asing buat pecinta sepak bola Tanah Air. Tim yang berlaga di Serie C Italia itu ternyata milik pengusaha Indonesia bernama Robert Budi Hartanto.
Robert Budi Hartanto membeli Como 1907 melalui perusahaannya, SENT Entertainment LTD, Grup Djarum pada April 2019. SENT Entertainment LTD berambisi membawa Como 1907 kembali berlaga di Serie A.
Como 1907 terakhir kali merasakan kerasnya Serie A pada musim 2002-2003 dengan nama Calcio Como. Setelah itu mereka tenggelam ke Serie C hingga saat ini.
Sementara itu, Geoffrey Castillion sebenarnya tampil apik bersama Persib di Liga 1 2020. Penyerang 29 tahun itu sukses mencetak dua gol dari tiga laga yang telah dijalani. Ia masuk dalam jajaran duet terbaik bersama Wander Luiz.
Sayangnya, PSSI dan operator kompetisi harus menghentikan kompetisi pada saat Liga 1 2020 baru memasuki pekan ketiga. Bahkan, kompetisi itu akhirnya dihentikan secara permanen setelah sempat ada wacana dilanjutkan.
Baca Juga: Persib Bandung Resmi Pinjamkan Geoffrey Castillion ke Klub Italia
Kompetisi Liga 1 hingga saat ini belum menemui titik terang kapan akan kembali digelar. Sejumlah usulan mengemuka, seperti digelar seusai Idul Fitri maupun mengikuti jadwal Eropa.
Namun PSSI belum bisa memastikan kapan sejatinya kompetisi bisa digelar. Jangankan menyusun rencana, izin dari kepolisian pun belum mereka kantongi sehingga sulit untuk bisa menjadwalkan kompetisi.