Suara.com - Manchester United (MU) memang mencatat rekor baru di Emirates Stadium kala melawan Arsenal, Minggu (31/1/2021) dini hari WIB, karena tak terkalahkan dalam 18 pertandingan tandang Liga Inggris berturut-turut, lebih hebat dari era emas Setan Merah pada musim 1998/1999 atau 2007/2008 saat masih dibesut Sir Alex Ferguson.
Akan tetapi, bahasa tubuh manajer Ole Gunnar Solskjaer jauh menunjukkan kata puas.
Solskjaer tadinya berharap laga melawan Arsenal menjadi momen bangkit setelah kalah memalukan di kandang sendiri melawan Sheffield United yang menduduki dasar klasemen, tengah pekan lalu pada laga lanjutan Liga Inggris 2020/2021.
Tekad untuk sedapat mungkin memetik tiga poin di London ditunjukkan Solskjaer dengan tidak menggantikan Scott McTominay yang keluar lapangan karena cedera pada babak pertama dengan sesama gelandang, melainkan dengan striker Anthony Martial.
Praktis hari itu United bermain dengan dua striker, satunya lagi Edinson Cavani.
Tapi apa daya, keberuntungan dan berkurangnya ketajaman, membuat ambisi manajer dari Norwegia itu kandas. United kembali gagal mengalahkan Arsenal dalam enam laga terakhir melawan tim London itu.
"Kami seharusnya memanfaatkan peluang-peluang kami, kami tahu kami memiliki pemain yang melakukan itu, tetapi kami tak melakukannya belakangan ini," kata Solskjaer seperti dikutip BBC.
Untuk kesekian kalinya di bawah Solskjaer, United bermain seri 0-0 melawan empat raksasa Liga Inggris.
Memang dibandingkan dengan saat melawan Sheffield, MU tampil lebih bergairah. Namun tetap saja kurang gigih, apalagi jika dibandingkan si tetangga Manchester City atau sang juara bertahan Liverpool.
Baca Juga: Gara-gara Potong Rambut, Pemain Mahal Newcastle Terancam Sanksi
Padahal mereka menghadapi tim Arsenal yang kekuatannya sudah terpangkas tanpa pencetak gol terbaiknya, tanpa bek terbaiknya dan tanpa kreator terhebatnya.