Suara.com - Pemain asal Kyrgzstan, Tamirlan Kozubaev, mengakui dengan berat hati harus meninggalkan Persita Tangerang. Ia mengaku banyak kenangan yang terjadi di klub tersebut.
Tamirlan pergi meninggalkan Pendekar Cisadane --julukan Persita-- karena kompetisi yang tidak jelas. Ia menjelaskan tidak bisa berlatih terus, tanpa melakukan pertandingan.
"Kompetisi kan sudah berhenti sekarang. Sementara saya sebagai pemain profesional tetap harus berlatih dan bermain di permainan resmi," kata Tamirlan dalam rilis resmi klub.
"Tidak mungkin saya hanya berlatih tanpa bermain. Jadi itulah kenapa saya memutuskan untuk pulang ke negara saya," ia menambahkan.
Baca Juga: Tamirlan Kozubaev Pilih Pulang Kampung, Persita Kehilangan 3 Pemain Asing
Lebih lanjut, Tamirlan mengaku memiliki banyak momen yang menyenangkan selama bermain di Persita. Hal ini yang membuat yang buat dia berat meninggalkan tim.
Namun, ia terpaksa melakukannya karena butuh bertanding untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Sang pemain pun berjanji akan kembali jika situasi sudah kembali normal.
"Banyak kenangan yang baik tentunya dan saya bersyukur bisa memiliki pengalaman bermain di kompetisi sepak bola Indonesia. Semoga kalau kondisinya membaik, semua sudah pasti, saya bisa kembali lagi satu hari nanti," jelasnya.
Tamirlan sedikit menceritakan pengalaman yang paling berkesan. Ia berterima kasih kepada manajemen, pemain, dan suporter yang sudah beri kesan tersendiri selama dirinya bermain di tim.
“Waktu pertandingan kandang lawan PSM Makassar. Saya merasa atmosfernya sangat luar biasa di stadion," ia menjelaskan.
Baca Juga: Soal Kontrak Pemain, Manajer Persita: Bukan untuk Konsumsi Publik
"Saya juga ingin berterima kasih pada manajemen, tim pelatih, teman-teman di tim dan tentunya suporter untuk semua hal baik yang saya terima dan rasakan selama diTangerang. Semoga satu hari nanti kita bisa bertemu lagi. InsyaAllah," pungkasnya.