Suara.com - Kiprah Frank Lampard sebagai manajer di salah satu liga mahal dunia, Liga Premier Inggris, berakhir pada Senin (25/1/2021). Chelsea, memutuskan untuk memecat manajer yang juga berstatus pemain legendaris The Blues tersebut.
Pemecatan ini terjadi hanya berselang kurang dari sehari pasca Lampard memimpin Chelsea mengalahkan tim Divisi Championship, Luton Town 3-1 di partai babak keempat Piala FA 2020/2021, Minggu (24/1/2021) malam WIB.
Kemenangan tersebut tak cukup untuk menolong posisi pelatih berusia 42 tahun yang juga legenda Chelsea itu, yang memang sudah terjepit.
Penurunan performa Chelsea belakangan ini dinilai sangat mengkhawatirkan. Sebelum kemenangan di Piala FA atas Luton Town, Chelsea menelan lima kekalahan dari delapan pertandingan terakhir mereka di Liga Premier Inggris.
Baca Juga: Resmi Dipecat, Ini Komentar Terakhir Lampard sebagai Pelatih Chelsea
Kekalahan dari Leicester City pekan lalu menjadi pukulan telak bagi hierarki Chelsea. The Blues pun saat ini berada di urutan kesembilan Liga Premier, dengan koleksi 29 poin dari 19 pertandingan.
Para petinggi Chelsea juga disebut-sebut prihatin dengan berbagai persoalan di luar lapangan.
Dilaporkan The Athletic, telah terjadi ketegangan yang meningkat antara Frank Lampard dan sejumlah pemain dalam skuat. Dilaporkan bahwa masalah telah terjadi antara manajer dan berbagai pemain di luar kelompok starter kepercayaan Lampard.
Selain masalah di luar lapangan yang terjadi, Lampard juga belum berhasil mendapatkan yang terbaik dari rekrutan besar baru musim panas Chelsea.
Terlepas dari itu semua, klub paling tidak menyadari jika Lampard, yang merupakan pemain legendaris The Blues, belum cukup matang untuk memimpin klub sebesar Chelsea.
Baca Juga: Tinggalkan Real Madrid, Selangkah Lagi Martin Odegaard Berseragam Arsenal
Berikut lima fakta karier kepelatihan Frank Lampard.
1.Mengawali karier manajerialnya bersama klub divisi dua Derby County pada 2018. Dia mengantarkan klub ini ke final playoff Championship daloam tahun pertamanya di divisi itu.
2. Menggantikan Maurizio Sarri sebagai manajer Chelsea pada 2019 dan mengesankan pada musim pertamanya sekalipun mewarisi skuad yang tak bisa ditingkatkan kekuatannya karena terkena larangan transfer dari FIFA. Mengantarkan Chelsea finis empat besar di liga dan final Piala FA di mana mereka kalah melawan Arsenal.
3. Menghabiskan 220 juta pound pada penutupan musim untuk mendatangkan para pemain seperti Kai Havertz, Timo Werner, Ben Chilwell, Hakim Ziyech dan Edouard Mendy ketika Chelsea berusaha mengatasi jarak dengan Liverpool dan Manchester City.
4. 17 pertandingan tak terkalahkan sempat menguatkan kredensial Lampard dan membangkitkan asa merebut juara liga tetapi dia dikritik kerasa setelah Chelsea terperosok Desember lalu.
5. Kalah melawan Everton, Wolves, Arsenal, Manchester City dan Leicester City meningkatkan tekanan kepada Lampard yang kemudian berujung kepada pemecatan yang terjadi kurang dari 24 jam setelah menang 3-1 melawan Luton Town dalam babak keempat Piala FA.