Suara.com - Timnas Indonesia takluk dari Malaysia (2-3 dan 0-2), Thailand (0-3), UEA (0-5), serta Vietnam (1-2). Hasil tersebut membuat Indonesia belum mendulang poin satupun di kejuaraan tersebut.
Asisten Shin Tae-yong alias pelatih fisik Timnas Indonesia, Lee Jae-hong, mengungkap penyebab skuat Garuda buruk di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Menurutnya, massa otot pemain membuat Timnas Indonesia tampil kurang garang.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia adalah juru kunci Grup G di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Dari lima pertandingan yang sudah dijalani, Pasukan Merah Putih terus menelan kekalahan.
Sebelumnya, Timnas Indonesia takluk dari Malaysia (2-3 dan 0-2), Thailand (0-3), UEA (0-5), serta Vietnam (1-2). Hasil tersebut membuat Indonesia belum mendulang poin satupun di kejuaraan tersebut.
Baca Juga: Duh! Menpora Pastikan Sudah Tak Lagi Biayai Aktivitas Timnas Indonesia U-19
Peluang skuat Garuda lolos ke babak selanjutnya juga sudah tertutup. Meski begitu, Timnas Indonesia masih menyisakan tiga laga lagi yakni melawan Thailand, Uni Emirat Arab (UEA), dan Vietnam.
Skuat Garuda dijadwalkan melawan UEA di Jakarta pada 30 Maret mendatang. Sebelum itu, pasukan Merah Putih lebih dahulu akan bertandang ke Thailand pada 25 Maret.
Adapun satu laga lain melawan Vietnam akan berlangsung pada Juni 2021. Lee mengatakan bakal fokus membenahi permasalahan tersebut agar Timnas Indonesia senior tampil lebih garang.
Rencananya, Timnas Indonesia senior akan memulai training camp (TC) pada Februari 2021. Otot pemain yang akan ikut TC bakal diperkuat sehingga bisa berduel dengan imbang.
"Mulai sekarang, kami perlu mempersiapkan untuk Kualifikasi Piala Dunia bulan Maret dengan pemain baru. Inbody data mengatakan, itu alasan mengapa Timnas Indonesia kalah lima pertandingan berturut-turut. Data yang sederhana dalam persoalan ini," tulis Lee Jae-hong di akun Instagramnya @rogerio2026a, Rabu (13/1/2021).
Baca Juga: Siap-siap, Timnas Indonesia Senior Bakal Digembleng Shin Tae-yong
Lee juga menyinggung hal serupa di skuat Timnas Indonesia U-19, di mana massa otot jadi masalah. Namun, kini mulai membaik setelah diadakannya perbaikan selama menjalani TC.
Ia menyebut massa otot pemain Timnas Indonesia sangat rendah. Itu setelah dibandingkan dengan pemain-pemain Timnas Korea Selatan U-20 yang menjadi runner-up Piala Asia U-19 2018 dan Piala Dunia U-20 2019.
Lee Jae-hong menyebut massa otot sangat penting bagi pesepakbola. Oleh karenanya, ia meminta pemain mulai membiasakan diri menjaga massa otot.
"Aksi sepakbola didasarkan pada otot. Dan juga mempertahankannya didasarkan pada otot. Jadi pemain harus berusaha mendapatkan lebih banyak otot melalui latihan dan nutrisi yang baik," sambungnya.
"Meski butuh waktu lama, kita harus mempersiapkannya dari bawah. Untuk sukses pelatih, saya akan melakukan pekerjaan meski beberapa orang mengatakan hal buruk tentang saya. Tidak ada dampak tanpa sebab," pungkasnya.