Suara.com - Tahun 2020 segera berganti ke 2021. Kilas balik 12 bulan ke belakang, Juventus mengukuhkan status mereka sebagai penguasa Liga Italia setelah merengkuh gelar Scudetto-nya yang kesembilan secara beruntun tahun ini.
Namun meski menjadi juara Liga Italia 2019/2020, rasanya ada yang salah dengan Juventus di sepanjang tahun 2020 ini.
Indikator paling jelas adalah didepaknya pelatih Maurizio Sarri pada akhir musim meski sukses mempersembahkan trofi juara Serie A untuk Bianconeri --julukan Juventus.
Sampai pergantian tahun alias sampai paruh musim 2019/2020, Juventus dinilai masih jauh dari form terbaik mereka. Gaya 'Sarri-ball' milik Sarri pun banyak dikritik lantaran dianggap kurang direct dan cenderung membosankan.
Baca Juga: Kaleidoskop Liga Inggris 2020: Liverpool Akhiri Puasa Gelar 30 Tahun
Sempat mendapatkan beberapa hasil minor menuju akhir musim, Juventus pada akhirnya tetap mampu mengamankan gelar Scudetto ke-36 mereka sepanjang sejarah.
Akan tetapi, para tifosi memang sempat dibuat ketar-ketir. Juventus 'hanya' mengemas 83 poin di klasemen akhir Liga Italia 2019/2020, cuma unggul satu angka saja dari sang runner-up, Inter Milan.
Selain itu, Juventus sepanjang musim juga cuma mencetak 76 gol. Jumlah tersebut sangat jauh dibandingkan tim peringkat ketiga Atalanta yang sukses membukukan 98 gol di liga.
Selain itu, Juventus juga kemasukan 43 gol dalam satu musim di Liga Italia 2019/2020. Ini menjadi rekor terburuk mereka dalam sembilan musim terakhir, saat Bianconeri selalu menjadi juara.
Well, Juventus mujur masih bisa juara, praktis lantaran rival-rival mereka macam Inter Milan, Lazio, serta Atalanta juga tampil inkonsisten setelah kompetisi restart pada Juni 2020, pasca musim tertangguhkan Maret imbas pandemi COVID-19.
Baca Juga: Liverpool Diimbangi Newcastle, Klopp: Saat Ini Kami Tak Peduli Klasemen
Juventus sendiri harus gigit jari di kompetisi piala. 18 Juni lalu, Bianconeri ditekuk Napoli lewat drama adu penalti yang membuat mereka harus merelakan gelar Coppa Italia melayang.
Ya, di tahun 2020 ini Juventus gagal meraih double alias mengawinkan gelar juara Liga Italia dengan coppa.
Memasuki kampanye baru 2020/2021, Juventus pun menendang Sarri dan mendaulat mantan playmaker mereka, Andrea Pirlo sebagai allenatore anyar.
Di bawah arahan Pirlo, Juventus jelas masih sangat inkonsisten. Sampai laga pamungkas di tahun 2020, alias sampai pekan ke-14 Liga Italia musim ini, Juventus masih terdampar di peringkat keenam klasemen.
Juventus saat ini terpaut 10 poin dari AC Milan yang bertengger di puncak, meski Bianconeri memang masih memiliki tabungan satu laga tunda.
Pada pertandingan terakhir di 2020, yakni pada 23 Desember lalu melawan Fiorentina, Juventus dipermalukan 0-3.
Juventus memang baru kalah sekali di liga musim ini, namun mereka memang terlalu banyak meraih hasil seri.
Rekor Juventus di Liga Italia 2020/2021 sejauh ini adalah 6 kemenangan, 6 kali seri, serta 6 kali kalah dari 13 pertandingan yang telah dilakoni.
Menuju paruh musim, hegemoni Juventus tampak telah berakhir dan berpindah ke AC Milan, yang menjelma menjadi tim menakutkan pasca striker kawakan, Zlatan Ibrahimovic comeback ke klub pada pergantian tahun 2020.
Saat ini AC Milan memuncaki klasemen Liga Italia, sekaligus menjadi satu-satunya tim dari lima liga top Eropa yang belum terkalahkan di musim 2020/2021.