Suara.com - Salah satu kandidat presiden Barcelona berjanji merobohkan stadion kebanggaan klub, Camp Nou dan membangun stadion anyar.
Agusti Benedito mengatakan bahwa rencananya akan lebih murah dibandingkan proyek renovasi Camp Nou 'Espai Barca' yang sedang dikerjakan, yang akan meningkatkan kapasitas stadion raksasa itu menjadi berkapasitas 105.000 penonton, tetapi tertunda akibat pandemi COVID-19 sejak disetujui pada 2018.
Seiring dengan peningkatan performa di lapangan, masa depan Lionel Messi, serta keuangan klub, masa depan Camp Nou memang menjadi isu utama dalam pilpres alias pemilihan presiden Barcelona, 24 Januari 2021 nanti.
Benedito menyarankan Barcelona agar selama tiga tahun bermain di bekas stadion Espanyol yang dibangun untuk Olimpiade 1992, sambil menunggu stadion baru rampung, alih-alih melanjutkan renovasi Camp Nou.
Baca Juga: Treble Domestik dan Juara Europa, Target Ambisius Ole Gunnar Solskjaer?
"Bila pihak kami memenangkan pilpres, kami akan membangun stadion baru," kata Benedito dalam presentasi kampanyenya, seperti dimuat GOAL International, Rabu (23/12/2020).
"Kami telah mempertimbangkan dua opsi. Yang pertama merobohkan Camp Nou dan membangunnya di tempat yang sama. Itu berarti bermain di Montjuic (bekas kandang Espanyol) selama tiga tahun."
"Pilihan lainnya membangun stadion baru di Sant Joan Despi (tempat pusat latihan Barcelona). Itu akan dipilih dalam referendum selama tahun pertama mandat kami bila kami terpilih pada 24 Januari."
Benedito mengatakan bahwa proyek tersebut akan menelan biaya lebih dari 900 juta euro (sekira Rp 15,6 triliun). "Ini akan dibiayai dari penjualan hak penamaan stadion untuk jangka waktu 25 tahun."
Sejumlah calon presiden (capres) berharap menggantikan Josep Maria Bartomeu yang mengundurkan diri bersama dengan anggota dewan lainnya pada Oktober 2020, setelah mosi tidak percaya terhadapnya.
Baca Juga: Prediksi Perempatfinal Piala Liga Inggris: Everton vs Manchester United
FC Barcelona sendiri saat ini dipimpin presiden sementara, Carles Tusquets.
[Antara]