Suara.com - PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator menginginkan supaya kompetisi bisa bergulir pada Februari 2021 sesuai yang direncanakan. Mereka tidak ingin ada lagi penundaan karena bakal berpengaruh kepada berbagai hal.
Saat ini PT LIB sudah mulai melobi pihak kepolisian agar mendapatkan izin karamaian. Berbagai hal sudah disiapkan oleh PT LIB agar meyakinkan Polri.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengatakan jika kompetisi tidak berjalan dan kembali tertunda ekosistem sepak bola di Indonesia akan semakin terpuruk.
"Saya ingin Februari nanti kompetisi harus sudah jalan, tidak ada penundaan kembali. Karena menurut kami, jika tidak jalan ekosistem sepak bola Indonesia akan semakin terpuruk," kata Akhmad Hadian Lukita saat dihubungi awak media lewat pesan WhatsApp.
Baca Juga: PT LIB Kembali Lobi Polri, Akhmad Hadian Lukita: Mudah-mudahan Ada Jawaban
"Saat ini PT LIB akan kembali mengirimkan surat kepada pihak Kepolisian agar bisa keluarkan izin. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini izin menggelar kompetisi bisa keluar," tambah lelaki berusia 55 tahun itu.
Seharusnya kompetisi di Tanah Air sudah bergulir pada Oktober lalu sejak ditangguhkan Maret 2020. Namun, rencana tersebut batal karena Polri tidak mengeluarkan izin keramaian, sehingga diputuskan menundanya sampai tahun depan.
Dari penundaan ini banyak hal yang terkena imbas khususnya para pelaku sepakbola. Klub, pemain, pelatih, dan ofisial pemasukannya berkurang drastis.
Dari segi penampilan pemain bakal kehilangan sentuhan lantaran tidak bertanding karena tak adanya kompetisi. Selaim itu, di level internasional juga berpengaruh.
Seperti sulitnya menentukan wakil Indonesia yang akan berlaga di kejuaraan antar klub Asia. Belum lagi Timnas Indonesia U-19 yang seharusnya membutuhkan kompetisi agar bisa menjaga kualitas pemain-pemainnya di dalam pertandingan.
Baca Juga: Komentar PT LIB Soal Bhayangkara Pindah Markas ke Solo