Koeman Catatkan Start Terburuk dalam Sejarah Barcelona, Kalah dari Setien

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 11 Desember 2020 | 15:05 WIB
Koeman Catatkan Start Terburuk dalam Sejarah Barcelona, Kalah dari Setien
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman. [LLUIS GENE / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melalui 16 pertandingan kompetitif di bawah kepemimpinannya sebagai pelatih Barcelona, Ronald Koeman mencatatkan start terburuk dalam sejarah klub sejak rekan senegaranya. Frank Rijkaard pada 17 tahun lalu. Rijkaard mengawali karier kepelatihannya di Barcelona pada musim 2003/04 hingga akhir musim 2007/2008.

Di musim pertamanya membesut Barcelona, Rijkaard hanya memenangkan delapan dari 16 pertandingan pertamanya. Sisanya berakhir dengan lima kali imbang dan tiga kali tumbang.

Di era Rijkaard ketika itu, Barcelona sedang berusaha menemukan permainan terbaiknya bersama Ronaldinho setelah mengalami masa sulit di musim sebelumnya.

Saat ini Barcelona memiliki Lionel Messi, pemain yang bisa dikatakan lebih hebat dari Ronaldinho. Namun, pasukan Koeman hanya memenangkan sembilan dari 16 pertandingan yang dimainkan sejauh ini, beda tipis dari catatan Rijkaard.

Baca Juga: Bela Muslim Uighur, Antoine Griezmann Putus Kontrak dengan Huawei

Kapten Barcelona, Lionel Messi berjabat tangan dengan pelatih Barcelona Ronald Koeman (kanan), seusai laga Liga Champions 2020/2021 kontra Dynamo Kiev di Camp Nou, Barcelona, Spanyol, Kamis (5/11/2020) dini hari WIB. [LLUIS GENE / AFP]
Kapten Barcelona, Lionel Messi berjabat tangan dengan pelatih Barcelona Ronald Koeman (kanan), seusai laga Liga Champions 2020/2021 kontra Dynamo Kiev di Camp Nou, Barcelona, Spanyol, Kamis (5/11/2020) dini hari WIB. [LLUIS GENE / AFP]

Koeman, bagaimanapun, telah bermain imbang dua kali dan kalah di lima pertandingan.

Empat dari kekalahan itu terjadi di LaLiga Santander, sementara satu lainnya dan yang teranyar diberikan oleh Juventus di ajang Liga Champions.

Di laga matchday keenam Grup G tersebut, Barcelona dibantai tiga gol tanpa balas oleh pasukan Andrea Pirlo.

Menyusul kekalahan itu Barcelona pun harus menerima kenyataan finis di posisi runner up grup. Posisi nomor dua di fase grup Liga Champions tersebut adalah yang pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir bagi Los Cules.

Rekor tak diinginkan Koeman dari lima kekalahan membuatnya menjadi pelatih Barcelona dengan kekalahan terbanyak dari 16 pertandingan pembukaannya dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Ronald Koeman Terselamatkan Konflik Internal Manajemen Barcelona

Josep Guardiola memeluk Lionel Messi usai Barcelona memenangi Piala Raja di tahun 2012. [AFP]
Josep Guardiola memeluk Lionel Messi usai Barcelona memenangi Piala Raja di tahun 2012. [AFP]

Luis Enrique dan Quique Setien hanya mencatatkan tiga kekalahan. Pep Guardiola, Ernesto Valverde dan Tito Vilanova menderita dua kekalahan, sementara Tata Martino tak terkalahkan.

Martino adalah satu-satunya yang tidak kalah dalam 16 pertandingan pertamanya sebagai pelatih Barcelona, setelah menang 12 kali dan empat kali meraih hasil seri.

Salah satu kemenangan yang diraih Martino ketika itu adalah mengalahkan Atletico Madrid di ajang Piala Super Eropa.

Pelatih Barcelona Quique Setien memberi instruksi kepada para pemainnya dalam pertandingan La Liga kontra Atletico Madrid di Camp Nou, Rabu (1/7/2020). [AFP]
Pelatih Barcelona Quique Setien memberi instruksi kepada para pemainnya dalam pertandingan La Liga kontra Atletico Madrid di Camp Nou, Rabu (1/7/2020). [AFP]

Quique Setien Pimpin Barcelona Lebih Baik dari Koeman

Selain Martino, Guardiola dan Luis Enrique juga memulai dengan 12 kemenangan. Vilanova dan Valverde menang 13 kali, sementara Setien menang 11 kali dari 16 pertandingan pertamanya saat ia mengambil alih kepemimpinan Barcelona di masa yang sulit.

Meski tidak mendapat dukungan penuh dari para suporter ketika ditunjuk menggantikan Valverde, Setien menikmati awal hidup yang lebih baik sebagai bos Barcelona daripada Koeman sejauh ini.

Fakta tersebut tentunya membuat tekanan terhadap Koeman semakin kencang. Apalagi rumor terbaru menyebut Koeman tidak akan bertahan lama di Camp Nou. Ia hanya tinggal menunggu hasil pemilihan presiden klub yang akan digelar 24 Januari 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI