Suara.com - Satu tahun lebih sudah Mochamad Iriawan menjabat sebagai ketua umum PSSI. Tak peduli dengan cibiran netizen, lelaki yang akrab disapa Iwan Bule itu mengaku fokus bekerja demi kemajuan sepakbola Indonesia.
Iriawan secara resmi terpilih sebagai ketua umum merujuk hasil Kongres Pemilihan pada 2 November 2019. Mantan Kapolda Metro Jaya itu akan menjabat sebagai pimpinan PSSI sampai dengan 2023.
Banyak hal yang sudah dilakukan olehnya sejak menjabat sebagai ketua umum PSSI. Salah satunya adalah mendatangkan Pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong untuk menangani Timnas Indonesia.
Tentu, semua keputusan yang dibuat Iriawan tak selalu mendapat dukungan dari Masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang melempar kritikan apa putusan yang dibuatnya termasuk disebut one man show.
Baca Juga: Ketum PSSI: Shin Tae-yong Keras Kepala, Tapi...
Namun, Iwan Bule tidak ambil pusing masalah tersebut. Masukan yang baik dari masyarakat bakal dicobanya untuk membuat sepak bola Indonesia lebih maju.
"Setiap orang bisa berkomentar, karena demokrasi memang demikian. Masukan-masukan dari mereka kami ambil untuk kami perbaiki yah. Kalau (komentar) yang lain terserah masing-masing. Demi kemajuan sepakbola Indonesia, saya bekerja saja," kata Iriawan dikutip dari kanal YouTube miliknya, Senin (7/12/2020).
"Saya bilang, silahkan bicara, saya di sini bekerja. Bisa dilihat di sini ada Indra Sjafri, dokter timnas, jadi tidak sendiri," tambah mantan Kapolda Jawa Barat itu.
Pada era kepemimpinannya ini, Iriawan mengaku fokus terhadap gelaran Piala Dunia U-20 2021, di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Ia bertekad bisa memberikan prestasi buat Indonesia selama dirinya menjabat.
"Insya Allah bisa yang terbaik buat Indonesia. Terus sampai titik darah penghabisan untuk kibarkan bendera merah putih," ucapnya.
Baca Juga: Alasan Timnas U-19 Tak Gelar Pertandingan Uji Coba Saat TC di Jakarta
"Saya betul betul curahkan tenaga saya buat mereka (timnas U-19). Hampir dua hari sekali saya bertemu mereka, bisa dilihat mereka makannya bagaimana, fisik gimana, dan yang sakit siapa."
"Mereka juga punya nomor telepon saya. Jadi itu saya mencurahkannya, saya sampai tahu pisang yang dimakan gimana. Saya ingin mereka bertanding itu ada ikatan kesatuan, saya anggap mereka anak-anak saya. Mereka adalah anak Indonesia yang jadi perwakilan," pungkasnya.