Suara.com - Setelah Bhayangkara Solo FC yang mengambil tindakan tegas dengan memecat Serdy Ephy Fano, kali ini giliran Barito Putera selaku klub Yudha Febrian membuat keputusan atas tindakan indisipliner pemainnya.
Yudha dan Serdy melakukan tindakan indisipliner saat mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Timnas Indonesia U-19.
Kedua pemain ketahuan keluyuran hingga sekitar pukul 03.00 WIB yang membuatnya telat mengikuti latihan pagi pada 23 November lalu.
Kejadian itu membuat Yudha dan Serdy dipulangkan oleh Pelatih Timnas U-19, Shin Tae-yong, dari training camp (TC) skuat Garuda Nusantara.
Baca Juga: Tak Ada Uji Coba, Timnas U-19 Juga Belum Berencana Lakukan Internal Game
Masalah yang dibuat keduanya nyatanya tak sampai di situ. Yudha dan Serdy ketahuan dugem setelah video yang memperlihatkan keduanya di diskotik viral di media sosial.
Berbeda dengan Serdy, yang telah dipecat oleh Bhayangkara Solo FC, Yudha mendapat sanksi lain. Sang pemain hanya akan diberikan pembinaan khusus, sebagaimana diungkapkan CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman.
Bentuk pembinaannya, lanjut Hasnuryadi, berupa penguatan mental dalam program kerohanian, dengan mengirimnya ke salah satu pesantren di Jawa Barat.
Keputusan itu diambil salah satunya berdasarkan hasil klarifikasi Yudha Febrian yang didampingi ayahnya kepada manajemen Laskar Antasari --julukan Barito Putera-- pada Jumat, 4 Desember 2020 malam.
"Sebagaimana selayaknya sebuah keluarga, kita sebagai orang tua berkewajiban untuk memberikan pembinaan bukan dalam bentuk hukuman," tegas CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Bek Timnas U-19, Pratama Arhan Tegaskan Pentingnya Disiplin Sebagai Pemain
"Kami dari Barito Putera memberikan tindakan yang sifatnya membina dengan cara mengirimkan Yudha ke pesantren," ia menambahkan.
Hasnur berharap Yudha bisa merenungkan kesalahannya tersebut. Sehingga bisa memperbaiki diri dan tak mengulanginya lagi.
"Harapan kita tindakan yang kita ambil ini bisa membuat Yudha lebih baik lagi, memperbaiki diri dan tidak akan mengulangi kesalahannya lagi," ungkapnya.
Di pesantren nantinya, lanjut Hasnuryadi, Yudha akan dibina mental dan sikapnya dengan dibimbing langsung oleh sang pengasuh pondok pesantren.
Selain itu, Yudha juga tetap akan mendapatkan latihan secara fisik, sehingga kondisinya tetap terjaga.
“Selain dibina oleh pengasuh pesantren, Yudha juga dapat latihan dari pelatih yang kami siapkan khusus mendampinginya di pesantren," pungkasnya.